Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

HEBOH Bos Warung Spesial Sambal Potong Gaji Pegawai yang Terima BSU, Jika Melawan Diminta Mundur

Akun Twitter bernama @prahoro_ mencuit protes di Twitter seraya mengunggah surat bertajuk Penyikapan Bantuan Subsidi Upah (BSU) Personel WSS Indonesia

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in HEBOH Bos Warung Spesial Sambal Potong Gaji Pegawai yang Terima BSU, Jika Melawan Diminta Mundur
Twitter
Tangkapan layar twit soal Waroeng Spesial Sambal (WSS) Indonesia disebut potong gaji sebesar Rp 300.000 bagi karyawannya yang mendapatkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warung Spesial Sambal (WSS) menyatakan akan memotong gaji karyawannya yang menerima bantuan subsidi upah (BSU) dan mengancam akan memecat karyawan yang memprotes atau melawan keputusan tersebut.

Pernyataan ini tertuang dalam surat yang ditandatangani Direktur WSS pada 21 Oktober 2022.

Kabar ini terungkap setelah seorang pemilik akun Twitter bernama @prahoro_ mencuit protes di Twitter seraya mengunggah surat bertajuk Penyikapan Bantuan Subsidi Upah (BSU) Personel WSS Indonesia.

"Ini bener ga? Ceritanya gimana yang dapat bansos malah dipotong gaji??? Duit bansos bisa-bisanya diembat??? Dzolim banget astaghfirullah," tulisnya.

Isi surat tersebut menyatakan personel/ karyawan WSS yang telah menerima BSU sebesar Rp 600.000 akan menerima gaji dengan pengurangan Rp 300.000 per bulan untuk penerima gaji periode November - Desember.

Baca juga: Kapan Bantuan Subsidi Upah (BSU) Tahun 2022 Cair? Berikut Kriteria Penerima

Apabila ada personel yang keberatan atau melawan keputusan saya ini maka silahkan menandatangani surat pengunduran diri (terlampir).

Berita Rekomendasi

Berikut isi surat Penyikapan Bantuan Subsidi Upah (BSU) Personel WSS Indonesia, yang ditandatangani Direktur WSS pada pada 21 Oktober 2022: 

Saya direktur wss Indonesia dengan pertimbangan mendalam dan seksama antara lain sebagai berikut:

1. Bahwa demi keadilan dan pemerataan fasilitas kesejahteraan

2. Bahwa iuran BPJS personel wss Indonesia dibayar oleh perusahaan (bukan pemotongan gaji)

3. Bahwa kondisi bisnis wss Indonesia selama masa pandemi ini masih berjuang untuk normal dan sehat

Tangkapan layar twit soal Waroeng Spesial Sambal (WSS) Indonesia disebut potong gaji sebesar Rp 300.000 bagi karyawannya yang mendapatkan Bantuan Subsidi Upah (BSU)
Tangkapan layar twit soal Waroeng Spesial Sambal (WSS) Indonesia disebut potong gaji sebesar Rp 300.000 bagi karyawannya yang mendapatkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) (Twitter)

Maka saya memutuskan sbb:

1. Personel yang telah menerima BSU sebesar Rp 600.000 akan menerima gaji dengan pengurangan Rp 300.000 per bulan untuk penerima gaji periode November - Desember

2. Apabila ada personel yang keberatan atau melawan keputusan saya ini maka silahkan menandatangani surat pengunduran diri (terlampir).

Demikian keputusan saya untuk dilaksanakan dan dipahami demi kelangsungan perjuangan bersama keluarga besar WSS Indonesia 

Yogyakarta, 21 Oktober 2022.
Menerbitkan
Direktur WSS Indonesia.

Namun sore ini akun twitter @prahoro_ terlihat sudah tidak bisa diakses.

Penjelasan Direktur Waroeng SS

Saat dikonfirmasi, Direktur Waroeng SS Indonesia Yoyok Hery Wahyono membenarkan surat yang beredar dan kebijakan yang sama sudah pernah dikeluarkan pada tahun 2021.

"Benar, itu kebijakan saya. Hal yang sama pernah terjadi di September-November 2021," ujar Yoyok saat dihubungi via chat Instagram, Sabtu (29/10/2022).

Yoyok menyampaikan, kebijakan tersebut dikeluarkan dengan tujuan agar tidak ada kecemburuan antar pegawai yang menerima dan tidak menerima BSU.

Dia menjelaskan, pada tahun 2021, hanya sebagian karyawan yang mendapatkan BSU.

Baca juga: Tak Beranjak Usai Membeli Rokok di Warung, Sopir Taksi Online Ditemukan Tak Bernyawa di Mobilnya

Sama halnya dengan tahun ini, juga tidak semua mendapatkan BSU. Hal itu justru membuat kecemburuan dan kerukunan antar pegawai terganggu.

"Sebagian dapat sebagian tidak. Malah jadi tidak rukun mereka karena langsung ke masing-masing kita tidak tahu," ujar Yoyok.

Yoyok menuturkan, jika hanya menimbulkan ketidakrukunan, lebih baik jangan ada bantuan sebab membangun kekompakan di sebuah perusahaan bukan hal yang mudah dan membutuhkan waktu yang lama.

"Habis-habisan kami membangun 4.000-an orang jadi satu keluarga, satu barisan, satu komando untuk sejahtera bersama. Rusak karena bantuan-bantuan yang verifikasinya kami tidak paham," ungkapnya.

Jika BSU merata ke semua pegawai, Yoyok akan mencabut kebijakan pemotongan gaji tersebut.

Kolase foto Ayam Geprek Bu Rum dan Warung SS.
Kolase foto Ayam Geprek Bu Rum dan Warung SS. (Instagram/@mahasiswakulineran dan @jalan_santai_saja)

"Pasti (mencabut kebijakan pemotongan gaji), tidak begitu signifikan angkanya untuk mengembalikan," ucapnya.

Yoyok mengungkapkan, di luar gaji, para pegawai Waroeng SS mendapatkan beberapa tunjangan, mulai dari beasiswa pendidikan untuk putra dan putri pegawai hingga tunjangan tempat tinggal.

"Personel SS di luar gaji ada beasiswa putra-putri pegawai, bantuan musibah keluarga, pembebasan utang pinjol, BPJS bulanan tidak memotong gaji (dibayari WSS), tunjangan kecantikan, tunjangan tempat tinggal," urainya.

Yoyok mengeklaim di Waroeng SS tidak ada pengurangan gaji, tapi kenaikan sejak Agustus-September.

Soal bantuan, dia menyebut bahwa selama ini perusahaan tidak pernah dilibatkan dalam verifikasi BSU.

"Saya juga heran BSU (upah) untuk karyawan kok verifikasinya tidak lewat perusahaan," ujar Yoyok. (Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma) (Tribunnews.com/ Larasati Dyah Utami) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas