Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sering Berobat, Azka Selalu Andalkan BPJS Kesehatan 

Program JKN menjadi payung perlindungan ketika sakit. Manfaatnya kian terasa bagi peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan rutin.

Editor: Content Writer
zoom-in Sering Berobat, Azka Selalu Andalkan BPJS Kesehatan 
Istimewa
Salah satu peserta JKN asal Yogyakarta, Azka Ramadhan (30) menjadikan JKN sebagai jaminan kesehatan andalannya ketika sakit. Ia telah terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 2015 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi payung perlindungan ketika sakit. Manfaatnya kian terasa bagi peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan rutin.

Salah satu peserta JKN asal Yogyakarta, Azka Ramadhan (30) menjadikan JKN sebagai jaminan kesehatan andalannya ketika sakit. Ia telah terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 2015 lalu.

Azka memiliki riwayat penyakit asma. Hal ini membuatnya kerap menggunakan penjaminan dari BPJS Kesehatan saat berobat ke fasilitas kesehatan. Oleh karenanya, terdaftar sebagai peserta JKN dirasa sangat bermanfaat baginya. Ia tidak perlu lagi membayar biaya perawatan saat berobat.

Bahkan ia menyebut, "Dalam setahun saya bisa tiga hingga empat kali memeriksakan kondisi kesehatan saya dengan penjaminan Program JKN. Kepesertaan JKN ini sangat bermanfaat bagi saya. Dengan BPJS Kesehatan rasanya berobat menjadi lebih mudah. Saat saya butuh untuk berobat karena asma kambuh, saya tidak perlu lagi membayar biayanya. Semua sudah dijamin dan gratis,” ujar Azka, Rabu (21/9/2022). 

Setiap kali merasakan kondisi tubuhnya menunjukkan gejala yang kurang baik, ia segera pergi ke fasilitas kesehatan. Untuk mengakses layanan kesehatan, Azka mengikuti sistem rujukan berjenjang yang berlaku dalam Program JKN.

Ia memeriksakan diri dahulu ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)  kemudian dirujuk ke rumah sakit. Ia menilai, proses layanan dan administrasi terbilang mudah, cepat dan tidak menyulitkan.

“Kalau kondisi badan sudah tidak enak, misalnya terasa agak nyeri di bagian dada dan pernapasan mulai terganggu, saya biasanya langsung periksa. Apalagi saya biasanya pakai inhaler untuk sementara dan untuk pertolongan pertama. Kalau dengan inhaler tidak membaik juga, baru saya periksa. Dari tingkat pertama kemudian saya dirujuk ke rumah sakit. Selama ini yang saya rasakan, pelayanan dari petugas kesehatan juga baik,” kata Azka. 

Berita Rekomendasi

Saat di rumah sakit, Azka biasanya diberikan perawatan dengan nebulizer yang berguna untuk melapangkan saluran pernafasan. Metode ini menggunakan alat untuk mengubah obat dalam bentuk cairan menjadi uap yang dihirup.

Perawat di rumah sakit juga akan memberikan suntikan yang membuat rongga dada Azka menjadi normal kembali. Sesuai arahan dokter, Azka juga kerap menjalani rontgen untuk melihat kondisi bagian dada. 

“Dengan riwayat penyakit asma dan seringnya saya ke rumah sakit, Program JKN ini sungguh bermanfaat. Biaya pengobatan untuk asma juga tidak sedikit, apalagi asma ini bisa sewaktu-waktu kambuh. Sekarang saya sudah tidak pusing memikirkan biaya rumah sakit. Semuanya gratis, jadi tidak perlu khawatir lagi. Sejak jadi peserta, saya selalu rutin periksa kondisi kesehatan kalau merasa tidak enak badan, tidak hanya asma,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas