Guru Besar IPB Ingatkan Petani Hindari Gunakan Pupuk Berbahan Dasar Kimia
Guru Besar IPB University, Iswandi Anas menyarankan kepada petani agar memilih pupuk organik saat bercocok tanam.
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar IPB University, Iswandi Anas menyarankan kepada petani agar memilih Pupuk Organik saat bercocok tanam.
Menurutnya pupuk organik memiliki 16 unsur hara di dalamnya jauh lebih banyak ketimbang pupuk anorganik seperti NPK, nitrogen, phospor dan kalium.
"Seharusnya kita menggunakan pupuk organik itu sebagai pupuk utama, bukan pupuk NPK. Kenapa? Karena pupuk organik memiliki 16 unsur hara yang diperlukan tanaman," kata Iswandi Anas dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Minggu (6/11/2022).
Secara rinci, unsur hara dalam pupuk organik adalah C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Bo, Mo, Cl, Fe, dan Mn. Menurut Iswandi, pupuk organik memiliki kemampuan memperbaiki sifat tanah.
"Kemudian pupuk organik memperbaiki hampir semua sifat tanah, sifat fisik, kimia, dan sifat biologis. Sedangkan pupuk kimia tidak, hanya memperbaiki ketersediaan N, P, K," kata Iswandi.
Selain itu, pupuk organik membawa dampak positif bagi organisme renik penunjang kesuburan tanah, seperti cacing, bakteri, maupun jamur yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
"Sedangkan NPK tidak bisa meningkatkan jumlah cacing tanah dan sebagainya," ujarnya.
Dari sisi ekonomi, kata dia, para petani bisa memproduksi sendiri pupuk organik. Tidak perlu bergantung pada keberadaan pupuk sintetis yang harganya terus merangkak naik.
"Jadi, sekali lagi istilah pupuk utama itu harusnya pupuk organik, bukan pupuk NPK. Semoga diketahui oleh semua petani, pejabat, sehingga kebijakan-kebijakan yang dilahirkan bisa menyokong bahwa pupuk organik adalah pupuk utama. bukan NPK," kata Iswandi.
Baca juga: Ahli Pertanian Dorong Petani untuk Prioritaskan Produksi dan Penggunaan Pupuk Organik
Sementara itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani dan generasi muda untuk memproduksi pupuk organik, pupuk buatan dalam negeri. "Saatnya yuk kita pakai kekuatan kita buat pupuk sendiri, dari apa yang ada di sekitar," kata Syahrul.
Penggagas pupuk organik Bio Saka, Ansar, menambahkan pupuk organik diharapkan nantinya menjadi pupuk utama yang digunakan para petani Indonesia. "Saya yakin nantinya dapat bersirkulasi dengan biaya pertanian yang murah, mudah, mudah-mudahan jadi profesi harapan anak-anak muda Indonesia di masa depan," kata Ansar.