Jaksa Agung ST Burhanuddin: Kami Akan Tindak Tegas Pelaku Pungli Investasi
Korps Adhyaksa yakni Kejaksaan Agung punya peran dalam penegakan hukum untuk memperlancar arus investasi.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menyatakan Kejaksaan memiliki peran penting dalam urusan investasi.
Pasalnya, Korps Adhyaksa punya peran dalam penegakan hukum untuk memperlancar arus investasi.
“Kejaksaan memiliki peran penting berkaitan dengan investasi,” kata Jaksa Agung di akun Twitternya, @ST_Burhanuddin, seperti dikutip Senin (7/11/2022).
Saat rapat kerja nasional antara Kejaksaan dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2019, Jaksa Agung memastikan pihaknya akan menindak tegas setiap pelaku pungutan liar.
“Saat Rakernas antara Kejaksaan dengan BKPM tahun 2019, saya menegaskan bahwa Kejaksaan akan menindak tegas para pelaku pungutan liar atau pungli dalam pengurusan perizinan investasi,” tegas Jaksa Agung.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi Cina akan menjadi negera terbesar investasi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Presiden dalam wawancara dengan media pemerintah China, CCTV.
“Sekarang sudah menduduki terakhir sudah nomor 2 dan saya kira akan masuk ke nomor satu investasi dari RRT ke Indonesia,” kata Presiden dikutip dari akun youtube CCTV, Kamis, (20/10/2022).
Baca juga: Temui Jaksa Agung ST Burhanuddin, Menteri PPPA Bahas Kasus Kekerasan Seksual di Jombang dan Batu
Presiden mengatakan China dan Indonesia adalah dua negara besar. Sehingga, potensi kerjasama antar dua negara tinggi sekali. Presiden yakin dalam beberapa tahun ke depan, China akan menjadi negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia.
“Tidak tahu, bisa 2 tahun lagi menurut saya,” kata Presiden.
Kepala Negara optimis di masa yang akan datang kerjasama ekonomi antara Indonesia dan RRT terus meningkat. Kedua negara sudah saling mengerti apa yang dibutuhkan.
“Akan semakin membaik, semakin meningkat dan semakin besar lagi karena kita sudah saling memahami dan saling mengerti apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dibutuhkan,” pungkasnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Investasi pada semester 1/2022, nilai investasi China di Indonesia US$3,6 miliar atau 16,8 persen dari capaian realisasi investasi. China berada di bawah Singapura yang realisasi investasinya sebesar US$6,7 miliar atau 31,1 persen dari capaian realisasi investasi pada semester I/2022.