Kasus Covid-19 Mulai Naik, Kemenkes Ingatkan untuk Waspada
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril pun mengingatkan bahwa Indonesia belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam kurun satu minggu terakhir terjadi kenaikan kasus COVID-19 di 30 provinsi di Indonesia, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan ingatkan untuk waspada.
Pada level nasional, selama empat hari terakhir juga terjadi peningkatan kasus sekitar 4.700-4.900 kasus.
Di sisi lain, saat ini tercatat sebanyak 12 kasus COVID-19 varian XBB ada di Indonesia.
Hal ini disinyalir terkait dengan kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril pun mengingatkan bahwa Indonesia belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19.
Mengingat mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi.
Baca juga: Sebaran 6.601 Kasus Covid-19, 8 November 2022: DKI Jakarta Tertinggi, Sumbang 2.254 Kasus
''Varian XBB lebih cepat menular, kita harus waspada dan selalu proteksi diri,'' ungkap Syahril pada keterangannya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk mengedepankan protokol kesehatan.
Seperti menggunakan masker baik di dalam maupun diluar ruangan, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker.
Serta, melakukan tes apabila mengalami tanda dan gejala COVID-19.
Selain itu juga menyegerakan vaksinasi booster untuk meningkatkan proteksi terhadap COVID-19.
''Disiplin memakai masker, tujuan kita tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga orang lain di sekitar kita. Segera juga lakukan booster, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat COVID-19,'' papar Syahril.
Masyarakat juga diminta untuk memanfaatkan akses telemedicine Isoman Kemenkes.
Baca juga: Sebaran 6.601 Kasus Covid-19, 8 November 2022: DKI Jakarta Tertinggi, Sumbang 2.254 Kasus
Melalui layanan ini masyarakat yang positif COVID-19 mendapatkan layanan konsultasi gratis dan layanan obat gratis.
''Tentunya selama melakukan tes di laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan,'' jelas dr. Syahril.
Upaya-upaya pencegahan di hulu juga tetap ditegakkan, sebagai antisipasi lonjakan kasus.
Mulai dari kesiapsiagaan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Hingga peningkatan upaya tracing dan testing.