TRIBUNNEWS.COM – Delapan tahun sudah Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) membantu dalam menjamin pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Salah satu peserta Program JKN yang telah merasakan manfaatnya adalah Kiki Junika Sari (28). Kiki pernah mendampingi suaminya berobat dengan memanfaatkan kartu JKN. Ia pun menceritakan awal mula suaminya sakit.

“Awalnya sekitar bulan Januari tahun 2021 lalu, suami saya sering merasakan seperti masuk angin. Kami juga tidak memeriksakannya karena kami pikir hanya sakit ringan saja,” tutur warga Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan tersebut, Jumat (19/09).  

Namun kian lama keadaan sang suami kian memburuk hingga akhirnya diperiksa di Puskesmas terdekat. Namun ia dan sang suami tidak mendapat jawaban yang jelas mengenai penyakit suaminya, sehingga suami Kiki lantas dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut.

“Semakin hari suami saya tambah lemas, sakit kepala sampai sesak napas. Akhirnya setelah sempat bolak balik ke Puskesmas, suami saya dirujuk ke RSUD H. Abdul Manan Simatupang. Setelah diperiksa darahnya, kata dokter kemungkinan ada sakit maag yang sudah parah,” ungkap ibu dua anak yang terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) bersama keluarganya tersebut.

Kiki mengaku sang suami sudah tiga kali menjalani rawat inap di rumah sakit karena sakit maag. Setelah empat hari dirawat inap, suaminya pun berangsur sembuh. Kiki merasa puas akan pelayanan yang baik dan tanpa biaya yang didapat sang suami berkat memanfaatkan Program JKN.

“Memang penyakitnya ada sejak masih lajang karena kerjaannya supir, kadang jarang makan. Kami merasa puas dengan pelayanannya. Tidak dipersulit sedikitpun. Semuanya gratis dengan menggunakan JKN ini. Mulai dari pemeriksaan, obat-obatan sampai rawat inap di rumah sakit semua gratis,” ungkap Kiki.

Ibu rumah tangga tersebut juga bersyukur bahwa ia sekeluarga telah terdaftar dalam Program JKN. Kiki merasa Program JKN adalah sesuatu yang wajib dimiliki masyarakat Indonesia. Menurutnya, walaupun tidak sedang sakit, semua orang harus terdaftar JKN untuk berjaga-jaga ketika mendadak harus berobat.