TRIBUNNEWS.COM - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menginformasikan adanya keterlambatan jadwal kereta api (KA) lokal Bandung Raya atau KA antarkota di Bandung hingga 30 November 2022.

Hal ini terjadi karena adanya pekerjaan switch over jalur ganda di wilayah Daerah Operasi (DAOP) 2 Bandung.

⁣Switch over adalah penggantian prasarana berupa persinyalan KA, dari mekanik menjadi elektrik.

Hal tersebut disampaikan melalui akun Instagram KAi di @kai121_.

• "Saat ini, di lintas antara Stasiun Gedebage - Haurpugur, sedang dilakukan pekerjaan switch over untuk mendukung program jalur ganda (double track). KA-KA harus antre melintas di stasiun-stasiun tersebut dan berdampak pada keterlambatan waktu tempuh perjalanan, baik KA lokal dan KA antarkota" tulis keterangan di postingan KAI.

KAI menambahkan, pekerjaan tersebut akan berlangsung sampai 30 November 2022.

Untuk itu, pihak KAI meminta maaf kepada seluruh penumpang KA antarkota dan KA lokal yang mengalami keterlambatan.

"Sahabat KAI pengguna setia KA lokal Bandung Raya atau KA antarkota di Bandung, kemarin banyak yang mengeluhkan keterlambatan perjalanan KA-nya. Sebelumnya, Railmin memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan ya!⁣"

Selain itu, KAI juga menyampaikan beberapa poin terkait pengerjaan prasarana tersebut, yakni:

1. Mulai 9 November 2022 hingga 30 November 2022, terdapat pekerjaan switch over, untuk mendukung program double track (jalur ganda) oleh KAI dan Satuan Kerja Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian Barat.

2. Sebagai persiapan pengoperasian jalur ganda, maka dilakukan penggantian sistem persinyalan dari mekanik menjadi elektrik, penggantian serta pembongkaran wesel

3. Pekerjaan tersebut mencakup lintas antara Stasiun Gedebage (Kota Bandung) sampai dengan Stasiun Haurpugur (Kab. Bandung).

4. Dampak sementara yang akan terjadi adalah keterlambatan perjalanan KA antarkota dan KA lokal, dikarenakan antrean untuk melintas di ketiga stasiun tersebut.

5. Kedepannya, jalur dengan sistem persinyalan elektrk dan pengoperasian jalur ganda, diharapkan bisa meningkatkan perjalanan KA, aksesibilitas layanan KA, efisiensi waktu tempuh, frekuensi perjalanan dan kapasitas angkutan penumpang dan barang.

(Tribunnews.com, Widya)