Profil Papua Selatan, Provinsi Baru yang Diresmikan Mendagri Tito Karnavian
Berikut profil Papua Selatan yang merupakan provinsi baru yang diresmikan oleh Mendagri, Tito Karnavian, pada Jumat (11/11/2022)
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Papua Selatan yang telah diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, pada Jumat (11/11/2022).
Selain Papua Selatan, Tito Karnavian juga meresmikan Provinsi Papua Tengah dan Papua Pegunungan.
Peresmian provinsi baru ini merupakan bagian penting untuk wilayah Papua dan Indonesia.
"Hari ini kita melaksanakan dua kegiatan penting baik untuk Papua maupun bagi bangsa Indonesia karena pada hari ini melaksanakan peresmian tiga provinsi baru di Papua,"
"Menambah dari 34 provinsi Indonesia jadi 37 provinsi yaitu Papua Selatan Papua Tengah dan papua Pegunungan," kata Tito Karnavian, dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: Profil Apolo Safanpo, Rektor Uncen yang Dilantik Jadi Pj Gubernur Papua Selatan
Penetapan itu mengacu pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2022 tentang Pembukaan Provinsi Papua Selatan.
Diketahui, ibu kota Provinsi Papua Selatan adalah Merauke yang berada di kabupaten Merauke.
Selengkapnya, inilah profil dari Provinsi Papu Selatan yang Tribunnews.com kutip dari berbagai sumber.
Profil Papua Selatan
Provinsi Papua Selatan memiliki luas wilayah sebesar 131.493 kilometer persegi, dan terdapat empat kabupaten.
1. Kabupaten Merauke
Memiliki luas 46.792 kilometer persegi, Kabupaten Merauke merupakan daerah terluas dan berbatasan langsung dengan Papua Nugini.
Papua Selatan terdapat 30 distrik, dataran rendah, dan rawa-rawa.
2. Kabupaten Boven Digoel
Memiliki luas sekitar 27.108 kilometer persegi, Kabupaten Boven Digoel ini terdiri dari sungai-sungai kecil serta sungai besar yang warganya sebagian besar menggeluti sektor perikanan.
Dikutip dari bovendigoel.go.id, Boven Digoel ini dibangun pada 1927 sebagai tempat pembuangan bagi tokh-tokoh bumi yang dianggap berbahaya bagi Pemerintahan Hindia Belanda.
3. Kabupaten Mappi
Kabupaten Mappi ini mempunyai sumber daya laut dan hutan bakau yang besar.
Hal itu membuat warga sebagian besar berada disektor pertanian dan perikanan.
Luas wilayahnya mencapai 23.824 kilometer persegi dan terdiri dari 15 distrik.
4. Kabupaten Asmat
Dikutip dari asmatkab.go.id, Kabupaten Asmat memiliki luas wilayah 23.746 kilometer persegi.
Sebagian besar merupakan hutan, Kabupaten Asmat ini menjadi salah satu komoditas bagi kehutanan yang sangat strategis.
Selain memiliki empat kabupaten, Provinsi Papua Selatan juga memiliki empat batas daerah yang dikutip dari maritim.go.id.
Batas Wilayah
- Bagian timur: Negara Papua Nugini
- Bagian selatan: Laut Arafura
- Bagian barat: Kabupaten Mimika dan laut Aru
- Bagian utara: Kabupaten Nduga, Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang
Suku Papua Selatan
Provinsi Papua Selatan ini merupakan wilayah ada Anim Ha yang merujuk pada suku Marind.
Suku Marind juga merupakan suku terbesar yang berada di wilayah Papua Selatan yang terdiri dari tujuh marga.
- Gebze
- Kaize
- Samkakai
- Ndiken
- Mahuze
- Balagaize
- Basik-basik
Baca juga: Simak 3 Provinsi Baru di Papua & Nama Ibu Kotanya yang Telah Diresmikan Mendagri
Dikutip dari Kompas.com, suku Marind memiliki kepercayaan kepada dema.
Dema merupakan roh yang dipercaya dapat menjelma sebaga apapun, baik manusia, binatang, batu, atau pun tanaman.
Sebagian besar suku Marind mempertahankan hidupnya dengan cara berburu, bercocok tanam, serta meramu, selain itu juga terkenal makanan khasnya yakni olahan sagu.
Sebagai sumber makanan pokok, masyarakat Marind menganggap sagu sebagai 'Raja' yang harus dihormati.
Hal tersebut menjadikan sagu digunakan sebagai ritual adat dan syarat perkawinan.
Sebagai informasi, masyarakat Marind dibagi menjadi dua yakni tinggal di pesisir pantai dan di pedalaman.
Keduanya pun berbeda dalam hal rituan, cara hidup, serta struktur sosialnya.
Rumah Adat Papua Selatan
Masyarakat di Papua Selatan tinggal di kampung yang memiliki sebuah rumah bujang yang ditinggali oleh lelaki remaja.
Rumah bujang tersebut biasanya disebut dengan Gotad.
Disekitar Gotad terdapat rumah-rumah keluarga (oram aha) atau rumah kaum wanitayang lebih kecil ukurannya.
(Tribunnews.com/Pondra Puger, Rachmat Fajar Nugraha) (Kompas.com/Puspasari Setyaningrum)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.