Instalasi Tiga Lidah Api di Lobi The Apurva Sambut Delegasi KTT G20
Instalasi lidah api menyambut kedatangan delegasi para kepala pemerintahan negara-negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di The Apurva.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BADUNG – Instalasi lidah api menyambut kedatangan delegasi para kepala pemerintahan negara-negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 hari pertama yang berlangsung di The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali, Selasa 15 November 2022.
“Instalasi itu merupakan gambaran tiga lidah api sebagai simbol dari ketiga topik yang diusung pemerintah untuk ajang ini,” kata Visual Creative Consultant Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Elwin Mok.
Kepada para tamu delegasi kepala pemerintahan yang tiba di The Apurva, Presiden Joko Widodo langsung menyambutnya dan berjabat tangan, kemudian berfoto bersama dengan latar belakang instalasi lidah api tersebut.
Hal itu antara lain terlihat saat Jokowi menyambut Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China, Xi Jinping.
Instalasi lidah api ini didominasi warna merah dan biru dengan lambang G20 di tengahnya.
Sebagai pemegang tampuk presidensi, Presiden Joko Widodo berhak menentukan isu-isu utama KTT G20 untuk dibahas dalam konferensi.
Tiga topik yang diusung Indonesia adalah transformasi digital, penguatan arsitektur kesehatan global, dan transisi energi terbarukan.
Baca juga: Presiden Joe Biden Tiba di Lokasi KTT G20 dan Berfoto Bareng Jokowi
Selain melambangkan tema, kata Elwin, lidah api juga menggambarkan semangat yang membara untuk mengajak dunia tumbuh bersama melalui tema KTT Recover Together, Rocover Stronger.
Selain itu juga menggambarkan ciri khas Indonesia.
“Indonesia berada di ring of fire, itu sekaligus bisa dimaknakan banyaknya volcanic (gunung berapi) yang ada di Indonesia,” kata dia.
Baca juga: Malam Ini Delegasi KTT G20 Gala Dinner di GWK, Begini Antisipasi Lalu Lintas oleh Polisi
Instalasi yang terbuat dari besi itu dibuat oleh tim kreatif di bawah koordinasi Tim Asistensi dan Kemitraan G20 yang tergabung dalam Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20.
Terdiri dari tiga panel, bangunan metal itu memiliki dimensi tinggi 7,2 meter, panjang 8,8 meter, dan lebar 2,2 meter. “Proses produksinya selama dua bulan,” kata Elwin.
Rubi Roesli, desainer instalasi backdrop tiga lidah api menjelaskan, patung tersebut terbuat dari besi perforated yang dibentuk dan dieksekusi melalui proses pemotongan laser.
Baca juga: Operator Speedboat Pelabuhan Sanur Panen Penumpang Delegasi KTT G20
Untuk finalisasi desain, tim kreatif berdiskusi dengan Koordinator Tim Asistensi G20 Wishnutama dan juga Sekretariat Negara.
Proses diskusi dan kreatif desain ini, kata Rubi, memakan waktu yang cukup lama dan melalui berbagai perubahan desain untuk mengakomodasi semua keinginan dan ide.
Hingga akhirnya desain final diperoleh sebelum pertengahan tahun ini. “Setelah itu masuk proses produksi,” kata Rubi.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Sumber: Tribun Bali
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.