Sekjen Gerindra: G20 Diharapkan Mampu Ciptakan Perdamaian Dunia
Perhelatan G20 presidensi Indonesia di Bali bisa menciptakan perdamaian dunia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa
Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengapresiasi Presiden Joko Widodo karena telah berhasil meyakinkan negara-negara G20 untuk Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah.
Muzani berharap perhelatan penting tersebut mampu menjadikan Indonesia sebagai negara yang terus mendengungkan persatuan dan perdamaian dunia.
"Kami harap perhelatan G20 presidensi Indonesia di Bali bisa menciptakan perdamaian dunia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Muzani dalam keterangannya, Selasa (15/11/2022).
Menurut Muzani, G20 adalah pertemuan penting antara negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Hampir 60 persen, dikatakan Muzani, perekonomian dunia saat ini ditopang oleh negara-negara yang tergabung dalam G20.
Muzani juga berharap pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping menjadi stimulus agar negara-negara di dunia lebih mengutamakan perdamaian dan menghindari konflik.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina di KTT G20: Formula Zelensky untuk Perdamaian, Jokowi Minta G20 Akhiri Perang
Termasuk pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan pemimpin-pemimpin negara G20 diharapkan bisa memberi manfaat besar bagi bangsa Indonesia maupun dunia.
"Pertemuan para pemimpin dunia di Bali memberi harapan dan optimisme bagi masyarakat dunia bahwa dari Indonesia bisa melahirkan perdamaian dunia, kesejahteraan, serta keadilan," kata dia.
"Pertemuan Presiden Amerika Joe Biden dengan Presiden Cina Xi Jinping adalah bentuk nyata bagi partisipasi Indonesia dalam upaya menciptakan dunia yang damai, aman, dan tertib," kata Wakil Ketua MPR itu.
Muzani berharap, dalam forum G20 ini Indonesia diharapkan mampu kembali menggaungkan politik bebas aktif.
Hal ini penting sebagai upaya meredam konflik antara Ukraina dan Rusia yang membawa malapetaka terhadap krisis pembangunan, perekonomian, bahkan ancaman perang dunia ketiga.
"Semangat politik bebas aktif yang digelorakan negara-negara nonblok pada saat itu harus kembali digelorakan. Sebagaimana semangat Bung Karno dalam pidatonya saat Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 yang menekankan perlunya politik dunia yang multipolar. Mengedepankan kemanusiaan dan kerjasama dalam membangun dunia yang lebih baik," tutur Muzani.
Selain itu, Indonesia diharapkan mampun mengambil manfaat dari perhelantan presidensi G20 ini.
Sehingga tema recover together, recover stronger dapat diimplementasikan dengan baik dan maksimal dalam upaya menciptakan perdamaian dunia, mengatasi krisis, memberi kontribusi pembangunan ekonomi dunia, isu perubahan iklim, serta reformasi digital.