Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KTT G20 Tegaskan Posisi Indonesia Sebagai Negara Non Blok

KTT G20 di bawah Presidensi G20 Indonesia berhasil mengambil satu pesan mempersatukan antar negara-negara untuk sejenak memikirkan generasi mendatang

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in KTT G20 Tegaskan Posisi Indonesia Sebagai Negara Non Blok
Istimewa
Pengamat intelijen dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puncak Presidensi Indonesia di G20 terjadi pada dua hari ini, Selasa dan Rabu,15 - 16 November 2022 melalui penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua Bali.

Indonesia berhasil mengundang pemimpin negara-negara utama G20 seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping dan mengadakan pertemuan bilateral untuk membahas geopolitik hingga kerjasama di sektor lain.

Di KTT G20, AS dan China sepakat saling menghormati satu sama lain meskipun kedua negara bersaing.

Sejumlah pimpinan negara lain juga hadir berpartisipasi serta sejumlah tamu undangan di luar negara anggota G20. 

Presiden Joko Widodo di depan peserta menyampaikan pesan perdamaian supaya dunia dapat bersatu mempersiapkan diri dalam menghadapi ancaman krisis global. Terlebih di tahun 2023 ancaman krisis energi diprediksi bakal melanda dan berdampak pada negara-negara berkembang.

Baca juga: Aksi Pak Bas Jadi Fotografer Dadakan di Acara KTT G20 Bali Sempat Trending di Twitter

“Indonesia telah berhasil menegaskan posisinya sebagai negara non blok pada forum G20 ini,” kata Ngasiman Djoyonegoro, pengamat intelijen, pertahanan dan keamanan. Pihaknya mengapresiasi setinggi-tingginya atas kinerja yang dilakukan oleh pemerintah dalam menyelenggarakan dan mengolah forum G20 menjadi forum yang strategis bagi Indonesia.

Berita Rekomendasi

Dia menyampaikan, ada lingkungan strategis yang melatari KTT G20 ini yang berpotensi mengganggu keberhasilan Indonesia dalam Presidensi G20. 

Selain perang Ukraina-Rusia yang sedang berlangsung, belakangan ini ketegangan antara AS dan China meningkat terkait masalah Taiwan. Juga Korea Utara dengan Korea Selatan, Jepang dan AS yang bersitegang secara militer di kawasan. Secara global, krisis energi dan pangan telah menghantui negara-negara di seluruh dunia.

KTT G20 di bawah Presidensi G20 Indonesia telah berhasil mengambil satu pesan yang mempersatukan antar negara-negara untuk sejenak memikirkan generasi saat ini dan generasi mendatang. 

Mereka semua dapat bertemu dalam satu forum G20 untuk membahas isu-isu strategis yang dihadapi dunia serta membangun kesepakatan bersama.

“Kepemimpinan Presiden Jokowi dalam KTT G20 sangat terlihat dan diapresiasi oleh pimpinan negara-negara lain. Ini kemajuan bagi Indonesia,” ungkapnya.

Di KTT G20 Indonesia memperoleh komitmen investasi dari sejumlah negara dalam kerangka mengahdapi krisis iklim. Tercatat, Amerika Serikat, China, Jepang, Inggris dan Turki berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dalam bidang energi terbarukan, transportasi, pendidikan dan pertahanan.

Pria yang akrab disapa Simon ini berharap pasca KTT G20 Bali pesan perdamaian di antara para pemimpin dunia terus bergaung. Sinergi antar berbagai negara dengan kekuatan masing-masing memang bisa menciptakan persaingan. 

Jangan sampai persaingan berubah menjadi konflik yang dapat merugikan generasi mendatang. Sementara di dalam negeri, berbagai komitmen investasi ini diharapkan dapat dinikmati masyakrakat. 

“Modal menuju Indonesia Emas 2045 kini semakin menguat dan meningkatkan nilai strategis Indonesia di mata dunia,” ujarnya.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas