7 Fakta KTT G20 Bali: Jokowi Tanam Mangrove, Deklarasi Bali, hingga Menteri PUPR jadi Fotografer
Inilah fakta-fakta saat perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada Rabu (16/11/2022), termasuk Menteri PUPR jadi fotografer.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Endra Kurniawan
Seperti konektivitas dan pemulihan pascapandemi Covid-19, kemampuan digital dan literasi digital, serta arus data lintas batas negara.
5. Jokowi Kembali Suarakan untuk Hentikan Perang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyerukan untuk menghentikan perang dalam sesi pertemuan para pemimpin G20 di Hotel Apurva Kempinski, Bali pada Rabu (16/11/2022) kemarin.
"Yang mulia, saya nyatakan sesi ketiga dibuka kembali," kata Jokowi.
"Mengawali sesi ketiga ini, izinkan saya mengulangi pesan yang saya sampaikan dalam pembukaan KTT kemarin."
"Stop the war (hentikan perang), i repeat stop the war (saya ulangi, hentikan perang)," ungkapnya.
Jokowi menyebut, dalam peperangan, ada banyak hal yang harus dipertaruhkan dan perang dapat menyengsarakan rakyat.
"Sebagai pemimpin, kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan situasi global yang kondusif bagi masa depan dunia," kata Jokowi, dilansir Kompas.tv.
Baca juga: Bertemu Delegasi Kanada Australia di KTT G20, Ini Hasil yang Didapat Menteri Investasi
6. Jokowi Tutup KTT G20, Serahkan Presidensi G20 ke India
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali pada Rabu (16/11/2022) sekira pukul 14.55 Wita.
Penutupan KTT G20 ditandai dengan ketok palu yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.
Lantas, Jokowi menyerahkan Presidensi G20 kepada India, Perdana Menteri India Narendra Modi.
"Menandai berakhirnya Presidensi Indonesia G20, secara resmi saya menyerahterimakan tampuk kepemimpinan kepada India selaku Presidensi G20 berikutnya," ucap Jokowi dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Rabu (16/11/2022).
7. KTT G20 Bali Hasilkan Deklarasi