Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kementan Imbau Petani Tapsel Jaga Lahan dengan Asuransi

Kementerian Pertanian mengajak para petani di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, untuk memanfaatkan asuransi pertanian.

Editor: Content Writer
zoom-in Kementan Imbau Petani Tapsel Jaga Lahan dengan Asuransi
HSBC
Indonesia sangat menyadari kebutuhan untuk mempercepat investasi dalam lingkup LST (lingkungan, sosial, tata kelola) – terutama yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan. 

TRIBUNNEWS.COM, TAPANULI SELATAN - Kementerian Pertanian mengajak para petani di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, untuk memanfaatkan asuransi pertanian. Sebab, asuransi bisa menjaga lahan pertanian.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani harus menjaga lahan.

"Kita tidak mau lahan pertanian terganggu. Oleh sebab itu, kita mengajak petani untuk menjaga lahan. Dan salah satu yang bisa dimanfaatkan adalah mengasuransikan lahan," tuturnya.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, mengatakan asuransi adalah bagian dari mitigasi.

"Asuransi adalah bagian dari mitigasi untuk mengantisipasi dampak bencana. Dengan asuransi, kegiatan pertanian tidak akan terganggu," katanya.

Ali menjelaskan, asuransi akan memberikan ganti rugi untuk lahan gagal panen yang telah diasuransi.

"Dengan ganti rugi itulah petani akan memiliki modal untuk tanam kembali. Sehingga produksi pertanian tidak akan terganggu, petani pun tidak akan merugi," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Sebelumnya, lebih kurang 15 hektare tanaman padi petani di Desa Sipange Julu, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) terancam gagal panen.

Kepala Desa Sipange Julu, Mursal, mengungkapkan terancamnya pertanian masyarakat gagal panen itu diakibatkan tergenang air dampak banjir Sungai Sihombuk saat hujan deras.

"Kita sudah laporkan peristiwa ini kepada Pak Bupati, Dinas Pertanian, Dinas Sosial, BPBD, Inspektorat kabupaten itu bahkan Camat Sayur Matinggi," sebutnya.

Dalam laporannya disebutkan lebih kurang 32 hektare (ha) tergenang dari 50 ha luas areal persawahan masyarakat di Desa Sipange Julu itu dengan umur tanaman padi 40 - 50 hari.

"Hanya dari 32 ha terendam (rusak ringan berat) lebih kurang 15 ha di antaranya terancam gagal panen (puso)/tanam kembali," jelasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas