Partai Garuda Ingatkan Jangan Rusak Modal yang Telah Dibangun di KTT G20
Partai Garuda mengingatkan semua pihak tidak merusak modal yang sudah dibangun pada KTT G20 di Bali.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Garuda mengingatkan semua pihak tidak merusak modal yang sudah dibangun pada KTT G20 di Bali.
Pasalnya, KTT G20 di Bali terselenggara dengan baik, dari penyelenggaraan hingga keamanan berlangsung mulus.
"Tentu hal ini menjadi hal yang positif bagi Indonesia, dunia melihat Indonesia adalah negara yang aman dan nyaman, sehingga terbuka untuk investasi maupun parawisata," ujar Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/11/2022).
Teddy menuturkan ekonomi dan keamanan memang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Dimana, para Kepala Negara yang hadir, tokoh-tokoh besar dunia, bisa begitu nyaman berada di Indonesia.
Baca juga: KTT G20 Tak Pakai Pawang Hujan, BMKG Sebar 29 Ton Garam di Langit Bali
Bahkan Perdana Menteri Inggris dan kanada nongkrong santai sambil minum kopi di cafe Bali.
Teddy juga menyebutkan beberapa kesepakatan kerjasama telah disepakati selama G20 dilakukan.
"125 Triliun rRpiah komitmen investasi telah ditandatangani dan ada 150 Triliun Rupiah komitmen investasi yang masih dibicarakan tapi sudah ada kesepahaman," katanya.
Menurut Teddy, hal itu tentu tidak mungkin terjadi jika sebelum dan saat KTT G20 kondisi keamanan Indonesia buruk.
Baca juga: Ketika Menlu Retno Marsudi Betulkan Pin KTT G20 PM Inggris dan PM Kanada yang Dipakai Terbalik
Ia menuturkan keamanan dan kenyamanan dalam KTT G20 adalah modal yang tak boleh dirusak agar investasi dan parawisata pascaKTT G20 berdatangan.
"Dengan sengaja merusak keamanan, artinya sengaja merusak ekonomi rakyat," katanya.
"Karena modal kepercayaan dan kenyamanan rusak, maka masyarakat dunia dapat dipastikan mengurungkan niat mereka untuk melakukan investasi maupun berwisata di Indonesia," ujar Teddy.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.