Profil Abdul Mu'ti yang Terpilih Menjadi Sekretaris Umum PP Muhammdiyah untuk Kedua Kalinya
Abdul Mu'ti kembali terpilih jadi Sekretaris Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027 dalam Sidang Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo, Jawa Tengah.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
![Profil Abdul Mu'ti yang Terpilih Menjadi Sekretaris Umum PP Muhammdiyah untuk Kedua Kalinya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/abdul-muti-dd.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Sidang Muktamar Muhammadiyah ke-48 telah memutuskan Haedar Nashir menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Abdul Mu'ti sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, periode 2022-2027.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais dalam Sidang Muktamar yang digelar di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/11/2022).
Menariknya, Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti ini sama-sama tepilih menjadi Ketum dan Sekum PP Muhammadiyah untuk kedua kalinya.
Karena pada periode 2015-2022, Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti lah yang menjabat sebagai Ketum dan Sekum PP Muhammadiyah.
Lantas siapakah sebenarnya Abdul Mu'ti ini?
Berikut profil Abdul Mu'ti yang kembali terpilih menjadi Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, periode 2022-2027.
Baca juga: BREAKING NEWS Haedar Nashir Ketua Umum PP Muhammadiyah 2022-2027, Abdul Muti Sekretaris Umum
Profil Abdul Mu'ti
Dilansir laman resmi, mpai.fitk.uinjkt.ac.id, Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M. Ed diketahui lahir di Kudus pada 2 September 1968.
Sebelumnya Abdul Mu'ti pernah menempuh pendidikan S1 di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan lulus pada tahun 1991.
Tak cukup sampai disitu, Abdul Mu'ti pun melanjutkan pendidikan S2 di Flinders University, South Australia pada tahun 1996.
Selesai S2, Abdul Mu'ti memilih melanjutkan pendidikan S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Abdul Mu'ti merupakan Dosen IAIN Walisongo Semarang sejak 1993 dan merupakan salah satu Advisor di The British Council London sejak 2006.
Baca juga: Profil Haedar Nashir, Kembali Jadi Ketua Umum Muhammadiyah, Kini Jabat untuk Periode 2022-2027
Kini Abdul Mu'ti pun tercatat sebagai Guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ia pun mengajar Jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Ilmu Tarbiyan dan Keguruan.
Abdul Mu'ti diketahui 4 bergabung menjadi anggota Muhammadiyah sejak 1994 dengan nomor anggota 750178.
Pada periode 2000-2002, Abdul Mu'ti pun dipercaya untuk menjabat sebagai Sekretaris PWM Jateng.
Kemudian Abdul Mu'ti menjabat sebagai , Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2002-2006.
Baca juga: Sosok 13 Calon Ketum PP Muhammadiyah 2022-2027: Eks Advisor The British Council hingga Eks Ketua KPK
Serta menjadi Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhamamdiyah 2005-2010.
Perlu diketahui, Abdul Mu'ti juga merupakan anggota Dewan Indonesia dan Amerika Serikat pada Agama dan Pluralisme, dan masyarakat eksekutif Konferensi Asia Agama untuk Perdamaian.
Tak hanya itu, Abdul Mu'ti juga merupakan wakil sekretaris Agama Kontra Terorisme, dan sekretaris Dewan Nasional Intelektual Muslim Indonesia.
Pada Tahun 2018, Abdul Mu'ti juga masuk ke dalam daftar 200 mubalig yang direkomendasikan oleh Kementerian Agama.
Setelah menjadi Sekum PP Muhammadiyah periode 2015-2022, kini Abdul Mu'ti kembali terpilih untuk jabatan yang sama pada periode 2022-2027.
Baca juga: Profil 13 Anggota PP Muhammadiyah Terpilih Calon Ketua Umum, Ada Adik Amien Rais
Pernah Tolak Tawaran Jokowi untuk Jadi Wamen
Diberitakan sebelumnya, Abdul Muti menceritakan bagaimana detik-detik dirinya menolak tawaran menjadi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebelumnya, nama Abdul Muti sendiri sempat masuk radar Presiden Jokowi untuk menempati posisi wakil menteri pendidikan dan kebudayaan setelah ada keputusan untuk melakukan reshuffle.
Bahkan namanya pun sempat masuk dalam daftar orang yang akan dilantik Presiden Jokowi, Rabu (23/12/2020) bersama enam menteri dan lima wakil menteri lainya.
Abdul Muti bercerita, dirinya sempat dihubungi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Mendikbud Nadiem Makarim, Selasa (22/12/2020) terkait jabatan wakil menteri.
Mendapat tawaran tersebut, dirinya mengaku harus bermusyawarah kepada pihak keluarga dan meminta nasihat dan petunjuk kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Baca juga: 13 Nama Calon Ketua Umum PP Muhammadiyah Ditentukan Malam Ini, Gunakan Sistem E-Voting
"Perasaan saya biasa saja (ketika mendapat telepon). Saya sampaikan kepada Mendikbud, saya harus musyawarah dengan keluarga dan minta nasihat Pak Haedar selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah," ujarnya melalui aplikasi pesan WhatsApp, Kamis (24/12/2020).
Setelah melalui berbagai pertimbangan, dirinya kemudian memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju tersebut.
Abdul Muti beralasan, dirinya tidak bergabung karena merasa tidak mampu mengemban amanah yang berat.
"Saya sampaikan keberatan itu kepada Pak Haedar, Ketua Umum PP Muhammadiyah," kata dia.
Abdul Muti melanjutkan, pesan tersebut kemudian diteruskan Haedar kepada Mensesneg Pratikno.
"Sampai Selasa malam saya masih dihubungi protokol istana untuk bersiap pelantikan Rabu pukul 9," katanya lagi.
Baca juga: Daftar 7 Formatur Terpilih PP Aisyiyah, Istri Ketua Umum PP Muhammadiyah Kantongi Suara Terbanyak
Namun, keputusan tersebut batal pada Rabu (23/12/2020) pagi.
"Pagi, setelah salat Subuh saya kontak Pak Mensesneg soal pelantikan. Beliau jawab saya tidak jadi masuk Kabinet Kerja. Mendengar jawaban itu saya langsung mengucap Alhamdulillah," kata dia.
Lebih lanjut, Abdul Muti menegaskan keputusannya tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju hanya soal pilihan hidup dan tidak ada persoalan apa pun.
"Jadi tidak ada masalah antara PP Muhammadiyah dengan Pemerintah. Saya ngukur kemampuan diri," katanya.
"Dalam falsafah Jawa, dadiyo wong sing biso rumongso, ojo rumongso biso (Jadilah orang yang bisa menempatkan diri, dan jangan menjadi orang yang merasa bisa)," ujarnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Adi Suhendi)