Kisah Sudirman Berbagi Sebungkus Nasi dengan Anak Istrinya Usai Rumah Hancur Diguncang Gempa Cianjur
Sudirman Soleh dan istrinya Iis Santi bersama anaknya yang berusia satu tahun hanya bisa pasrah setelah rumah mereka hancur diguncang gempa Cianjur.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Pasangan suami istri Sudirman Soleh (27) dan Iis Santi (20) bersama anaknya yang berusia satu tahun hanya bisa pasrah setelah rumah mereka dan keluarganya rusak diguncang gempa Cianjur berkekuatan Magnitudo 5,6.
Warga kampung Cisarua, RT.02, RW.03, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur tersebut kini harus makan seadanya dengan mengandalkan bantuan yang masuk ke wilayahnya.
Siang itu, Rabu (23/11/2022), Sudirman Soleh tiba-tiba menghentikan laju sepeda motor yang ditungganginya di pinggir jalan.
Sudirman saat itu sedang dalam perjalan dari daerah Desa Sarampad menuju Desa Mangunkerta yang merupakan tempat bengkel.
Tak lama, istri dan anaknya datang.
Baca juga: Jokowi Ungkap Alasan 39 Korban Gempa Cianjur Belum Ditemukan, Kondisi Curam hingga Gempa Susulan
Sudirman tampak sudah duduk dibangku bengkel.
Kemudian dihampiri istrinya Iis dan duduk berdua.
Sementara anaknya berdiri sambil bermain batu-batu kecil.
Setelah keduanya duduk, Sudirman pun mengeluarkan sebuah nasi bungkus kecil dari jaketnya yang dibungkus keresek bening dan menunjukannya kepada istri.
Entah nasi bungkus itu dari mana ia bawa.
Baca juga: Gandeng Kostrad, Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Bantuan ke Korban Gempa Cianjur
Namun kedunya terlihat seperti keadaan lapar dan tatapan kedua matanya terlihat kosong.
"Hayu makan dulu nu aya we (ayo makan yang ada saja dulu)," ucap Sudirman kepada istrinya.
Tak lama nasi bungkus pun dibuka berisi nasi dan lauk alakadarnya.
Lalu Sudirman dan Iis pun makan berdua sambil duduk di bangku.
Nasi yang cukup untuk satu orang pun, ia makan berdua dengan beberapa kali suapan nasi pun habis dan bekasnya dikembalikan ke kantong kresek dan cuci tangan dengan sisa air minum.
Tak lama setelah itu, kemudian Iis pun mengusapi kepala anaknya dengan berkali sambil menundukan kepalanya seperti ingin mengungkapkan sesuatu.
"Dede kita pulang dulu ke umi ya," ucapnya sambil mengusap-usap kepala anaknya.
Saat ditanya Sudirman mengatakan, dirinya bersama warga lainnya masih mengalami kesusahan makan dan minum.
Pasalnya pasca gempa akses ke wilayahnya tidak bisa dijangkau kendaraan. akibat jalan tertutup.
"Ya masih agak susah masuk, karena akses jalan untuk bantuan belum bisa masuk. Masih evakuasi jalan," ucapnya, saat berbincang singkat dengan Tribunjabar.id,
Saat ini, ia bersama istri dan anaknya mengungsi yang telah disediakan. Kadang bolak balik melihat orangtuanya lagi mengungsi juga.
"Ia rumah juga rusak jadi mengungsi bolak balik juga lihat orang tua," ucapnya.
Sudirman bingung pasca dinyatakan selesai dari pengungsian. Pasalnya rumah dia dan keluarganya tempati mengalami kerusakan.
"Ya mudahan-mudaha ada penanganan cepat dari pemerintah dan ada bantuan juga daribpara dermawan," ungkapnya.