Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Asep Sopir Ambulans Mengaku Tak Tidur 2 Hari dan Teteskan Air Mata Lihat Korban Gempa Cianjur

Asep mengaku ikut merasakan perasaan kehilangan seperti perasaan para keluarga korban yang ditinggalkan.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
zoom-in Asep Sopir Ambulans Mengaku Tak Tidur 2 Hari dan Teteskan Air Mata Lihat Korban Gempa Cianjur
TribunnewsBogor.com
Asep Sopir Ambulans Akui Tak Tidur 2 Hari dan Teteskan Air Mata Lihat Korban Gempa Cianjur 

TRIBUNNEWS.COM - Sopir ambulans pengangkut jasad korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat mengaku sempat meneteskan air mata saat melihat banyak korban berjatuhan di lokasi.

Bencana yang terjadi pada Senin (21/11/2022) ini begitu membekas di hatinya.

Asep mengaku ikut merasakan perasaan kehilangan seperti perasaan para keluarga korban yang ditinggalkan.

"Langsung saya masuk ke beberapa desa. Di situ saya melihatnya miris. Saya sampai nangis melihat korban-korban jiwa ini," kata Asep dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Dirinya pun seketika teringat kepada keluarganya yang ia rela tinggalkan demi misi kemanusiaan yang diembannya ini.

Bahkan, Asep sempat kesulitan tidur selama dua hari karena membayangkan yang diangkutnya menggunakan mobil ambulans adalah keluarganya.

Baca juga: IDI Terjunkan 228 Dokter Rawat Korban Gempa Cianjur: 167 Dokter Umum dan 61 Spesialis Bedah

"Suatu saat saya membayangkan ada di posisi mereka. Entah itu korban atau menjadi jenazah. Saya nangis juga bahwa saya merasa mereka adalah keluarga saya," sambung Asep.

BERITA REKOMENDASI

Dirinya merasa, misi kemanusiaannya kali ini adalah misi yang paling berat karena harus melihat ratusan nyawa hilang karena bencana.

Sehingga, hati Asep tergerak untuk turut serta membantu evakuasi para korban.

"Namanya bencana memang itu adalah jalannya Allah sudah seperti itu. Tapi, misi kemanusiaan yang saya jalani ini bukan soal mencari nafkah tapi ini murni dari hati," lanjut Asep.

Kepada relawan lain, Asep pun mengingatkan agar selalu memperlakukan korban sebagaimana memperlakukan anggota keluarganya sendiri.

Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Angkot Ringsek di Cianjur: Saya Dengar Suara Santri yang Memanggil, Ustaz

"Pesan saya kepada para relawan, agar selalu menganggap korban yang ditangani adalah keluarga. Misi kemanusiaan ini harus dijunjung tinggi," ujar Asep.


Sebagaimana disampaikan Asep, misi kemanusiaannya yang murni dari dalam hatinya ini membuatnya tergugah untuk mengajukan diri menjadi relawan.

Terhitung sudah empat hari Asep berjibaku untuk menolong para korban terdampak gempa bumi ini.

"Hari pertama kejadian saya sedang di Jakarta. Saya langsung hubungi kantor saya buat saya langsung ke bencana. Diizinkan, dan keesokan harinya saya berangkat," kata Asep (42) supir ambulans yang juga bekerja di Rumah Zakat Action Kota Bandung.

Ketidaktegaan dirinya melihat bencana besar ini, menjadi modal Asep untuk segera menolong.

Baca juga: Suasana Warga Kampung Nyantong Cianjur Salat Jumat Bersama dengan Tempat Seadanya

Kisah Haru Nunu Penyelamat Lansia

Tak hanya  Asep, seorang lelaki paruh baya juga menyelamatkan empat orang lansia yang terjebak di antara puing-puing reruntuhan bangunan pasca gempa di Cianjur, Senin (21/11/2022).

Warga Cugenang yang bernama Nunu Nuhaidin ini bahkan menggendong para lansia itu sampai ke tempat pengungsian.

Mengutip Kompas Tv, Nunu sempat terlihat menggendong salah seorang nenek menuju pengungsian di malam hari.

Nenek tersebut akhirnya selamat berkat bantuan Nunu.

Pada saat ditemui di tempat pengungsian, Nunu menceritakan kisah penyelamatannya dua lansia yang baru saja ia lakukan.

Dijelaskan Nunu, kedua lansia ini terjebak dan tertimbun reruntuhan puing-puing bangunan.

Baca juga: Tinjau RSUD Cianjur, Jokowi: 24 Korban Masih Dirawat Sisanya Dipulangkan dan Dirujuk ke RS Lain

Bahkan tangan sebelah kiri nenek tersebut terlihat kaku diduga tertimbun reruntuhan cukup lama.

Sementara satu lansia lainnya yang tak lain adalah seorang kakek terlihat memiliki luka di bagian kepalanya.

"Mereka ada semua di dalam (terjebak di puing-puing)."

"Saya sekuat tenaga (menyelamatkan) paman saya."

"Sekuat mungkin berusaha sekuat tenaga saya, ditarik aja (bahan mereka dari timbunan)."

"Iya (posisi para lansia ini tertimbun reruntuhan bangunan)," kata Nunu saat memberikan kesaksian.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas