Belum Umumkan Capres, KIB Dinilai Masih Fokus Meningkatkan Elektabilitas Partai Politik
Ray Rangkuti menilai dinamika penentuan capres di KIB akan segera berakhir, kendati saat ini partai politik anggota KIB masih berbeda pandangan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
"Tapi kalau mereka (KIB) satu mogok, masih memungkinkan partai lain masuk ke dalam," ucap pendiri Lingkar Madani (Lima) itu.
Kecenderungan untuk tidak segera mendeklarasikan capres KIB juga bisa dimanfaatkan untuk memupuk dan meningkatkan elektabilitas masing-masing.
"Dengan cara begitu juga mereka masih memungkinkan untuk terus memupuk elektabilitas masing-masing orang," ujarnya.
Selain itu, partai politik anggota KIB juga sama-sama duduk di barisan pendukung pemerintah. Artinya KIB menghormati arahan Presiden Joko Widodo.
"Saya kira iya. Kan semua orang ini di kabinet. Jadi mereka menghormati apa yang disampaikan oleh Pak Jokowi. Tidak perlu buru-buru," pungkasnya.
Sebelumnya sejumlah dewan pengurus wilayah partai persatuan pembangunan mendeklarasikan untuk mendukung Ganjar Pranowo.
Plt Ketua Umum PPP M Mardiono mengatakan, hingga saat ini terdapat 14 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP yang mengusulkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo agar diusung menjadi capres pada Pilpres 2024 mendatang.
Ia menyatakan, usulan dari kader-kadernya di sejumlah daerah itu akan dibawa dalam rapat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) nanti.
"Sekali lagi kami akan bawa ke KIB nanti. Harapan saya ya kalau itu sama calonnya ya sudah menjadi keputusan nanti," ujarnya.
Sedangkan Relawan Amanat Indonesia atau ANIES yang mengklaim terdiri dari para pendiri Partai Amanat Nasional menyatakan mendukung Anies Baswedan maju sebagai calon presiden 2024.