Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Wanita Berumur 106 Tahun Selamat dari Gempa Cianjur

Hal ini diceritakan oleh anaknya bernama Solihin (55) saat ditemui Tribunnews.com di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Wanita Berumur 106 Tahun Selamat dari Gempa Cianjur
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Solihin (55), anak dari wanita lanjut usia (lansia) berumur 106 tahun bernama Nur. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Seorang wanita lanjut usia (lansia) berumur 106 tahun bernama Nur selamat dari insiden gempa bumi yang memporak-porandakan daerah Cianjur, Jawa Barat.

Hal ini diceritakan oleh anaknya bernama Solihin (55) saat ditemui Tribunnews.com di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.

Saat gempa mengguncang pada Senin 21 November 2022 lalu, Solihin tengah tinggal di rumah ibunya di Kampung Kuta Kulon, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur.

Awalnya, Solihin mengaku sedang mandi untuk melaksanakan ibadah salat dzuhur di rumah ibunya.

Baca juga: Update Gempa Cianjur Hari Ini: 323 Korban Tewas, 9 Orang Masih Hilang, 26.237 Rumah Rusak Berat

Namun gempa berkekuatan 5,6 itu mengguncang sehingga dirinya langsung bergegas mencari ibundanya.

"Waktu kejadian saya sampai menangis pas nyari ibu enggak ada, saya teriak 'Emak, kemana emak' enggak ada jawaban," kata Solihin kepada Tribunnews.com, Senin (28/11/2022).

Berita Rekomendasi

Pencariannya di sekitar rumah tidak membuahkan hasil.

Akhirnya, Solihin memutuskan untuk mencari ke perkampungan.

Dia berucap saat itu sang ibu ternyata tengah menghadiri sebuah acara tujuh harian tetangganya yang sudah meninggal dunia.

"Jadi saat itu di kampung saya ada yang meninggal dunia, kalau 7 harian kan biasanya budayanya di sini ada yang ngasih ke rumah yang berduka. Ternyata saat itu lagi disitu," ungkapnya.

Betapa beruntung Solihin kembali melihat sang ibu dan langsung memeluk erat sambil tak berhenti mengucapkan kata syukur.

"Enggak, enggak tahu. Saya lagi mandi , mau saat pas gempa langsung nyariin. Pas ketemu ibu tuh langsung ngerangkul saya, langsung peluk saya," ucapnya.

"Pas saya cari ibu keluar, pas banget ketemu sama ibu, makannya sampai peluk Alhamdulillah ibaratnya Alhamdulillah kita masih selamat gitu," sambungnya.

Saat ini, sang ibu, kata Solihin dalam kondisi sehat di sebuah pengungsian.

Dia hanya berharap pemerintah bisa memberikan bantuan secara merata kepada seluruh warga Cianjur yang terdampak gempa.

"Kita mau pindah aja dari desa (Cijedil) ini, soalnya kita udah trauma, enggak bakal tinggal disini lagi, walaupun enggak satu kampung lagi kasih aja, dibangun rumah aja,"

Istri Belum Ditemukan

Hingga sepekan pasca-gempa Cianjur, Jawa Barat, Solihin (55), seorang warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat masih terus mencari keberadaan istrinya, Aminah.

Solihin terus menerus mendatangi lokasi longsoran tanah di desa tempat ia tinggal setiap hari demi mendapat pencerahan soal keberadaan sang istri yang belum diketemukan hingga saat ini.

Dalam hal ini, empat orang keluarganya yakni Istri, anak dan dua keponakannya yang tertimbun tanah longsor. Namun, hanya istrinya saja yang masih belum diketemukan.

"Sekarang masih nunggu istri aja belum ketemu, mudah-mudahan ada ketemu hari ini lah," katanya.

Dia bercerita saat gempa mengguncang pada Senin (21/11/2022) lalu, dirinya tengah mengunjungi ibunya yang tinggal seorang diri di desa yang tidak jauh dari Desa Cijedil meninggalkan anak dan istrinya.

Gempa pun terjadi, yang hanya terlintas dipikirannya hanya ibunya yang memang sudah menua.

Keterbatasan komunikasi saat itu membuat dirinya kehilangan kontak dengan istri dan anaknya. Dia baru mendapat kabar jika keduanya tertimbun dari anaknya yang paling besar jam 23.00 WIB.

"Saya tau dapat informasi dari anak yang paling besar, 'Pak katanya mamah sama si Hendi (anak kedua) tertimbun'," ucapnya.

Tak ada firasat sedikitpun dari benak Solihin harus kehilangan istri dan anaknya tersebut.

"Waktu Minggu itu kita lagi kumpul keluarga hari Minggunya, ya anak pada pulang, saya juga pulang ke rumah tau tau spt itu Seninnya," jelasnya.

Hanya saja, sang istri sempat memberi pertanda sebelum akhirnya hilang diduga tertimbun dan belum ditemukan.

"Ada ngomong sama adiknya, katanya ngeliat orang orang dikampung sudah enggak seneng, saya teh udah bosen di dunia ini, katanya gitu bilang sama adeknya," ungkapnya.

"Adiknya bilang teteh jangan bilang spt itu, saya dikasih tau 'A katanya si teteh itu gini gini ngomongnya, katanya di dunia ini udah enggak betah'," tuturnya.

Upaya pencarian terus dilakukan Solihin. Dia setiap hari mendatangi lokasi untuk memantau langsung perkembangan proses pencarian oleh tim Search and Rescue (SAR) di Desa Cijedil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas