Tiga Perilaku Tanpa Disadari Picu Terjadinya Perubahan Iklim
Perubahan Iklim terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer yang menyebabkan efek gas rumah kaca.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada beberapa perilaku sederhana yang tanpa disadari dapat memicu terjadinya perubahan iklim.
Perubahan Iklim mengaku pada perubahan suhu udara dan curah hujan dalam jangka panjang.
Kondisi itu terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer yang menyebabkan efek gas rumah kaca.
Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca, disebabkan oleh berbagai kegiatan manusia, antara lain emisi bahan bakar fosil, perubahan fungsi lahan, limbah dan kegiatan-kegiatan industri.
Baca juga: Kesepakatan Strategis dari KTT G20: Pandemic Fund hingga Soal Perubahan Iklim
Hal ini diungkapkan oleh CEO Carbon Ethics Bimo Litsyanu pada acara talkshow Danone Aqua di Ideafest 2022.
Pertama, membakar sampah sendiri. Nyatanya, kata Bimo, bakar sampah sendiri dapat memberikan dampak yang lebih berat bagi iklim.
"Tapi jangan dibakar sendiri ya, karena itu menyebabkan impact iklim yang lebih berat lagi," ungkapnya di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (27/11/2022).
Ia pun menyarankan untuk memilah sampah dan bisa membawa ke bank sampah.
Pada jenis tertentu seperti botol plastik bisa diolah dan dijadikan produk daur ulang.
Kedua, fakta yang tidak terbayang adalah menggunakan AC di saat tidur.
Baca juga: Terima Prince Abdul Qawi, Ketua MPR RI Bamsoet Ingatkan Ancaman Perubahan Iklim
"Atau, kita nyalakan seharian, sebenarnya kalau kita bisa mensaving itu juga bisa mengurangi emisi," paparnya lagi.
Ketiga, mengonsumsi daging sapi. Bimo menyebutkan jika makan daging merah bisa menghasilkan emisi juga.
Secara pribadi, Bimo sendiri mempunyai 'aturan' sendiri ketika mengonsumsi daging sapi.
"Jadi aku biasanya setiap kali makan satu kilo sapi, aku tanam satu pohon," kata Bimo.
Namun sebenarnya kata Bimo tidak perlu upaya yang sulit ketika ingin menyelamatkan bumi dari perubahan iklim.
Bisa dilakukan dimulai dari rumah.
"Sebenarnya kita bisa melakukan hal yang mudah dan sederhana," tegasnya.
Misal, dimulai dari mengonsumsi air di rumah
Ketika memasak air di rumah sebenarnya butuh menghasilkan energi.
"Teman-teman bisa ganti ke air isi ulang. Sarannya, untuk anak kos pakai air galon," katanya lagi.
Selain itu dianjurkan jika memungkinkan ketika melakukan perjalanan traveling memilih transportasi yang lebih rendah emisi.
Misal, mencoba menaiki kereta api, dibandingkan pesawat.
"Selain biaya lebih mahal, emisinya berkali-kali lipat. Jangan naik bisnis class, emisinya empat kali lipat dibandingkan ekonomi class," pungkasnya.