Ridwan Kamil Janji Rp 50 Juta untuk Rumah Rusak Berat, Korban Gempa Cianjur: Bukan Hoaks Kan?
Mia (43), warga Kampung Buniaga, Ciherang, Cianjur, berharap janji Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil dapat terealisasi.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Mia (43), warga Kampung Buniaga, Ciherang, Cianjur, berharap janji Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil dapat terealisasi.
Hal itu merespons pernyataan Ridwan Kamil bahwa rumah-rumah rusak akibat gempa Cianjur akan dapat bantuan dari pemerintah.
"Katanya kan dengar-dengar dari sana (pemerintah) kan ada yang kalau kita risiko, kerusakan berat segitu yah, sedang segitu, ringan segitu. Yah mudah-mudahan terealisasi," kata Mia saat ditemui Tribunnews.com di Kampung Buniaga, Selasa (29/11/2022).
Mia meyakini jika pernyataan Kang Emil yang sempat viral di media sosial tersebut benar adanya.
"Kita ada video pak Ridwan Kamil. Bukan hoax kan? Yah mudah-mudahan terealisasi," ujarnya.
Baca juga: Pantau Penanganan Korban Gempa Cianjur, Ketua Umum Paboi: Pelayanan Harus Dikondisikan dengan Baik
Ia mengaku jika rumahnya sudah sesuai kategori yang disampaikan Kang Emil sehingga layak dapat bantuan.
"Kita syarat-syaratnya kayaknya pas (kategori berat)," ungkap dia.
Sebelumnya, dalam sebuah video Kang Emil berjanji akan memberikan bantuan bagi para korban gempa bumi Cianjur yang rumahnya mengalami kerusakan.
Dalam video itu, Kang Emil meminta Ketua RT setempat mendata rumah-rumah yang rusak untuk segera mendistribusikan bantuan uang.
Baca juga: 3.175 Nakes Bertugas di 194 Titik Pengungsian Gempa Cianjur, Penyakit ISPA hingga Diare Mendominasi
"Tolong didata rumah-rumah yang rusak, kalau rusaknya parah ada bantuan Rp 50 juta, kalau rusak sedang Rp 25 juta," ucap dia.
Hingga Senin (28/11/2022) pukul 17.00 WIB, korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur berjumlah 323 jiwa.
Kerusakan infrastruktur tercatat 26.237 rumah rusak berat, 14.196 rumah rusak sedang, dan 22.786 rumah rusak ringan.
Infrastruktur lain yang mengalami kerusakan yaitu 471 sekolah, 170 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung perkantoran.
Data titik pengungsian terpilah yang dapat dihimpun BNPB, KemenPPPA, dan UNFPA hingga saat ini tercatat sebanyak 449 titik, dengan total jumlah pengungsi sebanyak 100.330 jiwa.