Ferry Mursyidan Baldan Punya Riwayat Sakit Hipertensi hingga Diabetes, Keluarga Tolak Autopsi
Ferry Mursyidan Baldan diketahui memiliki riwayat penyakit hipertensi hingga diabetes sebelum ditemukan meninggal dunia dalam mobil.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Menteri ATR/BPN Ferry Mursyidan Baldan diketahui memiliki riwayat penyakit hipertensi hingga diabetes sebelum ditemukan meninggal dunia dalam mobilnya yang terparkir di parkiran VIP Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (2/12/2022) siang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan riwaya penyakit Ferry Mursyidan Baldan tersebut diketahui berdasar keterangan adik iparnya bernama Haris dan staff pribadi istri Ferry, Hermansyah.
Hal ini diketahui dari keterangan keluarga Ferry Mursyidan Baldan yakni adik iparnya bernama Haris dan staff pribadi istri Ferry, Hermansyah.
"Menurut keterangan saksi (keluarga) korban ada riwayat penyakit hipertensi, gula, dan diabetes," kata Zulpan kepada wartawan, Jumat (2/12/2022).
Baca juga: Jenazah Mantan Menteri ATR/BPN Ferry Mursyidan Baldan Dimakamkan Besok di TPU Karet Bivak
Untuk itu, Zulpan mengatakan pihak keluarga pun tidak bersedia jenazah Ferry dilakukan autopsi.
"Saksi sebagai pihak keluarga membuat pernyataan bahwa tidak bersedia dilakukan otopsi dan tidak dilakukan pengecekan seluruh badan korban," ucapnya.
Tidak Ada Tanda Kekerasan
Polisi memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh mantan Menteri ATR/BPN, Ferry Mursyidan Baldan.
"Jadi memang karena sakit tertentu tapi yang jelas bukan tanda-tanda kekerasan atau tindak pidana," kata Zulpan.
Baca juga: Diduga Ini Penyebab Ferry Mursyidan Baldan Meninggal di Dalam Mobil, Penjelasan Polisi dan Keluarga
Zulpan menerangkan pihaknya memperkirakan Ferry meninggal dunia akibat serangan jantung.
Namun, dia akan memastikan penyebab kematian Ferry setelah penyidik selesai melakukan penyelidikan.
"Tidak ada sama sekali (tanda-tanda kekerasan). Memang diperkirakan mungkin serangan jantung mendadak," ungkapnya.
Hadiri Wisuda Sebelum Ditemukan Menunggal Dunia
Sebelum ditemukan meninggal dunia, Ferry disebut sempat menghadiri acara wisuda salah satu kampus di hotel tersebut pada Kamis (1/12/2022).
Hal ini diketahui berdasarkan keterangan saksi bernama Haris yang merupakan adik ipar Ferry.
"Menurut keterangan saksi, korban pada hari Kamis, 01 Desember 2022 menghadiri acara Wisuda Akademi Bakti Kemanusiaan dari jam 09.00 wib s/d 12.28 Wib. Setelah acara tersebut korban sudah tidak ada kabar," kata Zulpan.
Setelah itu, lanjut Zulpan, dari keterangan saksi yang merupakan staff pribadi istri Ferry, bernama Hermansyah langsung berusaha mencari korban.
Baca juga: Kenang Ferry Mursyidan, Dahnil Simanjuntak: Dulu di Tim Prabowo-Sandi Dituding Paling Tajir
Pencarian dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada hari ini.
Setelah itu, pihak Hotel menemukan sebuah mobil yang tidak berpindah tempat sejak Kamis (1/12/2022) di parkiran VIP Hotel Bidakara.
"Kemudian saksi koordinasi dengan security Komplek Bidakara untuk mencari korban dan tidak lama ada kabar dari Danru Security Komplek Bidakara bernama Soleh bahwa korban ditemukan di dalam mobilnya," jelasnya.
Setelah itu, lanjut Zulpan, saksi membuka pintu mobil yang tidak terkunci dan diketahui jika Ferry sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Di badan korban tidak terdapat luka," ucapnya.
Sosok Ferry Mursyidan Baldan
Ferry Mursyidan Baldan adalah mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional yang menjabat pada 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016.
Dikutip dari TRIBUNNEWSWIKI Ferry Mursyidan Baldan lahir di Jakarta pada 16 Juni 1961 dari pasangan Baldan Nyak Opin Arif dan Syarifah Fatimah.
Kedua orangtua Ferry Mursyidan Baldan berasal dari Aceh yang lama menetap di Bandung, Jawa Barat karena bekerja sebagai karyawan Telkom di Kantor Pusat Telkom di Bandung.
Ferry Mursyidan Baldan merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Setelah lulus SMA, Ferry Mursyidan Baldan melanjutkan studi ke Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung dan lulus pada 1988.
Ketika menjadi mahasiswa, Ferry Mursyidan Baldan diketahui aktif di berabagi organisasi kemasyrakatan seperti Himpunan Mahasiwa Islam (HMI).
Ferry Mursyidan Baldan juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Badko, Jawa Barat (1988-1990) kemudian menduduki jabatan sebagai Ketua Umum PB HMI (1990-1992).
Ketika kecil, Ferry Mursyidan Baldan pernah bercita-cita untuk menjadi pilot pesawat terbang atau menjadi diplomat.
REKAM JEJAK
Lulus kuliah, Ferry Mursyidan Baldan kemudian menjadi peneliti di Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES), Bandung.
Pada 1992, Ferry Mursyidan Baldan menjadi anggota Partai Golkar.
Kemudian Ferry terpilih sebagai anggota MPR RI periode 1992-1997 mewakili organisasi pemuda/mahasiswa.
Pada pemilu 1997, Ferry terpilih sebagai anggota DPR dari Partai Golkar.
Ferry kembali terpilih sebagai anggota DPR untuk periode 1999-2004 dan 2004-2009.
Setelah tidak menjadi anggota dewan, pada tahun 2010, Ferry ikut aktif mendirikan organisasi nasional demokrat (Nasdem).
Jelang pemilu 2014, ormas Nasdem berganti menjadi partai politik.
Bersamaan dengan itu, Ferry berpindah dari partai Golkar ke Partai Nasdem.
Pada Pilpres 2014, Partai Nasdem menjadi salah satu partai pengusung calon presiden Jokowi.
Kemudian presiden terpilih Jokowi meminta Ferry Mursidan Baldan untuk menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional 2014-2019.
Ferry menjadi orang pertama di kementerian baru yang dibentuk kabinet Joko Widodo ini.
Dua tahun kemudian tepatnya pada 27 Juli 2016, Ferry terkena reshuffle kabinet dan digantikan Sofyan Djalil.
Pada Pemilu 2019, Ferry Mursyidan Baldan, bergabung dengan tim sukses pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
RIWAYAT KARIER
Badan Perwakilan Mahasiswa Fisip UNPAD - Anggota, 1984-1985
Senat Mahasiswa Fisip UNPAD – Ketua Umum,1985-1986
BADKO HMI Jawa Barat – Ketua Umum, 1998–1990
Peneliti Lapangan Wilayah Jawa Barat–LP3ES, 1989
PB HMI– Ketua Umum,1990–1992
Anggota MPR – RI (Utusan Golongan), 1992-1997
Ketua DPP Kosgoro pada 1994-1999
DPP AMPI – Sekretaris Jendral,1998 – 2003
Anggota DPR RI, 1999-2009
DPP Partai Golkar – Ketua Departemen Pemuda,1992-2004
Ketua DPP Partai Nasional Demokrat 2010
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional 2014-2016.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.