Hari Armada RI: Melalui Pengabdian di Tengah Lautan, Cita-Cita Poros Maritim Dunia akan Jadi Nyata
Koarmada RI menggelar upacara Hari Armada RI di Lapangan Arafuru Mako Koarmada RI Jalan Gunung Sahari Jakarta Pusat.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Oleh karena itu, menurutnya melalui pemindahan Mako Koarmada I dan satuan jajaran, akan meningkatkan mobilitas dan mempercepat waktu reaksi pengerahan kekuatan kapanpun dan dimanapun dibutuhkan.
Ia menyadari, langkah besar yang diambil tersebut tentunya membawa konsekuensi yang tidak mudah serta membutuhkan kesadaran, keikhlasan, serta semangat dan kerja keras semua.
"Namun saya yakin, dengan dilandasi tekad dan niat yang tulus untuk mengabdi kepada ibu pertiwi, segala rintangan dan kesulitan akan dapat kita lalui bersama-sama," kata Yudo.
"Telah menjadi komitmen dan janji bhakti kita semua, untuk kedaulatan negara, tidak boleh ada keraguan dan tawar menawar, karena itulah pilihan jalan yang kita tempuh sebagai prajurit jalasena samudera," sambung Yudo.
Melalui tema “Komando Armada Siap Mengawal Samudera Nusantara untuk mendukung Indonesia pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat”, kata Yudo, peringatan Hari Armada tahun ini merupakan momentum bagi segenap jajaran TNI Angkatan Laut, khususnya Armada RI, untuk merefleksikan diri serta melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan hasil yang dicapai.
Selain itu, lanjut dia, momen tersebut juga dimaknai sebagai wujud rasa syukur, atas segala petunjuk, tuntunan dan perlindungan sang pencipta, sehingga Armada RI dapat senantiasa memenuhi kewajibannya sebagai garda terdepan laut nusantara.
"Kita semua patut merasa bangga karena selama pengabdiannya, komando Armada RI telah tumbuh dan berkembang serta menunjukkan jati diri sebagai elemen utama pertahanan negara di laut," kata Yudo.
"Kapal-kapal perang Republik Indonesia sebagai bagian dari Sistem Senjata Armada Terpadu, menjadi kekuatan yang diandalkan dalam membentengi samudera nusantara," sambung dia.
Kepercayaan dan amanat tersebut, kata Yudo, harus terus dijaga dan dipegang teguh, diikuti dengan tekad untuk selalu meningkatkan profesionalime pengawak alutsista agar terwujud sistem senjata armada terpadu yang ditakuti oleh lawan dan disegani oleh kawan.
Pada kesempatan tersebut, ia mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada para sesepuh, yang telah meletakkan pondasi dan berjuang membangun kebesaran Armada Republik Indonesia, serta memberikan tauladan yang baik kepada kami para generasi penerus.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para keluarga yang tetap setia mendampingi, mendukung, rela berkorban dan menjadi pemompa semangat para prajurit cakrawati samudera, dalam keadaan susah maupun senang.
Selain itu yang utama, lanjut dia, ucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit ghora wira madya jala, ksatria perkasa di tengah samudera di manapun saat ini berada.
"Kalian yang sedang mengarungi dan menjaga Selat Malaka, Laut Natuna Utara, Perairan Ambalat, Laut Arafuru, dan di setiap sudut laut nusantara. Ketahuilah, bangsa ini memberi hormat yang setinggi-tingginya kepada kalian, ksatria benteng samudera," kata dia.
"Karena kalian telah memilih jalan pengabdian yang terhormat kepada ibu pertiwi. Kalian tidak sekedar rela meninggalkan keluarga, tetapi kalian bahkan siap mengorbankan jiwa dan raga untuk kejayaan indonesia selamanya. Kalian tidak membutuhkan imbalan dan pujian, karena kalian hanya memenuhi panggilan kewajiban," sambung dia.
Untuk itu, sekali lagi ia mengucapkan terima kasih dan rasa bangga yang sedalam-dalamnya, atas segala dharma bakti yang telah kalian berikan kepada negara yang amat kita cintai ini.