Polri Evaluasi Diri Sikapi Hasil Survei Poltracking soal Tingkat Kepercayaan Publik yang Rendah
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap pembenahan seluruh sistem di Polri.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri buka suara soal hasil survei Poltracking Indonesia menyebut jika lembaga Korps Bhayangkara itu berada di posisi paling buncit terkait tingkat kepercayaan publik.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap pembenahan seluruh sistem di Polri.
"Terus dievaluasi oleh Itwasum dan Srena untuk target capaiannya," kata Dedi kepada Tribunnews.com, Jumat (9/12/2022).
Baca juga: Survei Poltracking Sebut Polri dan DPR 2 Lembaga dengan Tingkat Kepercayaan Publik Paling Rendah
Dedi menyebut Polri hingga kini terus memberikan pelayanan, perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat untuk menciptakan keamanan dan ketertiban.
"Terima kasih atas masukannya. Polri terus berupaya maksimal untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat dengan program Presisi," jelasnya.
Lebih lanjut, Dedi mengatakan proses pembenahan akan dilakukan mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM) hingga pelayanan masyarakat.
"Transformasi di bidang orang, transformasi bidang operasional, transformasi bidang pelayanan masyarakat dan transformasi bidang pengawasan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Poltracking Indonesia mengungkap hasil survei terbarunya, terkait dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara dan institusi demokrasi.
Hasilnya, lembaga Tentara Nasional Indonesia (TNI) mencatatkan hasil tertinggi dalam hal kepuasan publik dengan angka mencapai 68,6 persen.
Kemudian disusul oleh lembaga kepresidenan dengan angka 62,2 persen, Komisi Pemilihan Umum (KPU) 61,0 persen.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menuturkan bahwa TNI secara konsisten berada dalam tingkat kepercayaan yang tinggi di mata publik.
“TNI yang tertinggi konsisten dengan survei yng sebelumnya. Kemudian lembaga kepresidenan dan seterusnya,” kata Hanta Yuda dalam rilis surveinya yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (8/12/2022).
Di posisi selanjutnya ada Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung dengan angka yang sama, yakni 60,6 persen.
Adapun lembaga selanjutnya berada di bawah 60 persen, di antaranya Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Badan Intelijen Negara (BIN), partai politik, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Dewan Perwakilan Dawrah (DPD), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Adapun Polri mendapat kepuasan publik yang paling rendah yakni 52 persen. DPR satu tingkay di atas paling akhir yang mendapat kepuasan publik yakni 53,9 persen.
Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional pada 21-27 November 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95%.
Klaster survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.