Ketika Jenderal Andika Pimpin Latihan Pembebasan Sandera Hingga Dapat Brevet Anti Lawan Bajak Udara
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa terlibat langsung dalam latihan Trisula Perkasa yang digelar Oktober 2022 lalu.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa terlibat langsung dalam latihan Trisula Perkasa yang digelar Oktober 2022 lalu.
Video aktivitas Jenderal Andikasa dalam latihan tersebut pun dibagikan dalam akun youtubenya Jenderal TNI Andika Perkasa, Minggu (11/12/2022).
Ia memimpin langsung operasi Albara atau Anti Lawan Bajak Udara yang digelar Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU.
Adapuan skenario latihan berupa pembebasan sandera di dalam pesawat oleh Albara Satbravo 90 Kopasgat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.
Diketahui latihan operasi Albara tersebut dilakukan TNI AU untuk pengamanan presidensi G20 yang sudah berlangsung pada pertengahan November 2022 lalu.
Dalam tayangan youtube yang dibagikan, terlihat Jenderal Andika Perkasa terlebih dahulu mengecek kesiapan pasukan di Bandara Halim Perdanakusuma.
Mengenakan helm tactical, rompi antipeluru, alat komunikasi dan perlengkapan lainnya yang melekat di tubuhnya, Jenderal Andika mengecek perlengkapan pasukan.
Latihan Trisula Perkasa bertujuan meningkatkan kemampuan dan melatih kesiapsiagaan Prajurit Kopasgat TNI AU dengan melibatkan sejumlah alutsista yang dimiliki. Seperti GPS Jammer, Rudal QW-3, Ransus anti bajak udara MIT Ares, Ransus M3CS, Ranpur ILSV dengan kemampuan Remote Control Weapon System (RCWS), Mortir, Senjata Lawan Tank, Gatling, sniper anti material dan drone pengintai.
Setelah mengecek perlengkapan, Jenderal Andika pun terbang bersama pasukan Satbravo 90 Kopasgat TNI AU menggunakan pesawat hercules ke Bandara Kertajati.
Baca juga: Doa Panglima TNI Andika Perkasa untuk Kaesang-Erina: Semoga Ini Pertama dan Terakhir
Dalam pesawat tersebut terlihat sejumlah kendaraan khususnya kendaraan khusus M3CS.
Kendaraan khusus M3CS ini merupakan suatu alat yang bisa memantau langsung kegiatan personel dan semua objek yang terlibat dalam kegiatan.
Semua pergerakan pasukan dan objek yang terlibat tidak bisa luput dari pemantauan M3CS, sehingga berdasarkan keadaan riil pemberi komando tidak akan memberikan keputusan salah.
Setelah beberapa waktu, pesawat yang digunakan Jenderal Andika bersama pasukan Satbravo 90 Kopasgat TNI AU tiba di Bandara Kertajati.
Setelah pesawat mendarat dan kendaraan MC3S dikeluarkan, Jenderal Andika Perkasa pun langsung bergegas masuk ke kendaraan komando tersebut.
Jenderal Andika selama proses latihan operasi pembebasan sandera tersebut tetap berada di dalam mobil memantau pergerakan pasukan serta situasi pesawat yang dikuasai pembajak melalui layar yang menampilkan gambar dari berbagai sisi.
Jenderal Andika dalam latihan tersebut menjadi pihak pengambil keputusan.
Sehingga, keberhasilan dari operasi pembebasan sandera tersebut sangat ditentukan dirinya.
"Jajaran petir kalau memang dianggap sudah siap, langsung laksanakan," kata Jenderal Andika memberikan perintah kepada pasukan dalam latihan tersebut.
Mendengar perintah Jenderal Andika, pasukan Satbravo 90 Kopasgat TNI AU langsung bergerak dengan membuka pintu depan dan belakang pesawat secara cepat.
Pasukan pun langsung merangsak masuk melumpuhkan para pelaku teror di dalam pesawat dan membebaskan sandera.
Setelah situasi berhasil dikuasai, Jenderal Andika pun memerintahkan pasukan Bravo untuk memisahkan sandera dan teroris.
"Petir pastikan cek yang terakhir untuk para pembajak tidak ada yang menyusup di antara penumpang. Kedua, penumpang yang sifatnya emergensi dahulukan bersama VIP, setelah itu langsung tinggalkan sasaran," kata Jenderal Andika memberikan perintah.
Menanggapi seluruh rangkai operasi Albara TNI AU, Jenderal Andika menilainya sangat baik.
"Saya lihat tadi berbagai kemampuan operasi baik mulai dari misalnya infiltrasi oleh satuan Bravo, pasukan khusus misalnya ke pangkalan udara yang mungkin masih dikuasai oleh lawan dengan elemen-elemen berikutnya sampai dengan pendaratan dan operasi perebutan dan pengoperasian pangkalan udara."
"Ini menurut saya sangat mengagmkan karena komunikasinya itu sangat advance sehingga saya menjadi warga kehormatan pun, rasanya sangat bangga," katanya.
Baca juga: Tinjau Pengamanan Resepsi, Panglima TNI Andika Perkasa Doakan Kaesang Pangarep-Erina Gudono
Dapat Brevet Anti Lawan Bajak Udara
Selain diangkat menjadi warga kehormatan Kopasgat TNI AU, Jenderal Andika pun mendapat brevet anti lawan bajak udara dari Kopasgat.
Brevet anti lawan bajak udara disematkan kepada Jenderal Andika Perkasa usai pelaksanaan operasi Albara.
Komandan Kopasgat TNI AU Marsda TNI Taspin Hasan mengatakan Jenderal Andika sebagai pimpinan TNI memiliki background pasukan Gultor Kopassus.
Sehingga, dalam kegiatan operasi Albara, Jenderal Andika pun sudah merasa tidak asing lagi.
"Albara tersebut merupakan kegiatan yang mirip dilakukan beliau selama ini. Tapi memang ini lebih pada kepentingan matra udara, kepentingan operasi udara kami melaksanakan Albara." kata Taspin.
"Beliau sangat memahami dan ternyata mengerti tentang operasi tersebut. Sehingga kami menyematkan salah satunya brivet anti lawan bajak udara dari Bravo," katanya.