Program SMK PK Pemadanan Dukungan Kemendikbudristek Bantu Industri Temukan SDM Unggul
Pendampingan ini juga memberikan keuntungan untuk ASKI dalam proses produksi komponen yang dibutuhkan industri.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan (SMK PK PD) Kemendikbudristek mendorong kerja sama erat antara pendidikan vokasi dengan dunia industri.
HRD-IR & Legal, PT Astra Komponen Indonesia (ASKI), Hery Nur Priatwanto, mengaku mendapatkan keuntungan talenta berkualitas dari SMK melalui program ini.
"Kami butuh SMK untuk merekrut tenaga kerja jadi dengan adanya kerja sama ini, kami ingin agar untuk merekrut tidak perlu jauh-jauh," ujar Hery.
Dalam program ini, ASKI melakukan pendampingan terhadap SMK 1 Triple J dan SMK 2 Triple J Citeureup.
Baca juga: Lowongan Kerja PT Angkasa Pura Solusi Bagi Lulusan SMA/SMK, Ini Syarat dan Posisinya
Pendampingan ini juga memberikan keuntungan untuk ASKI dalam proses produksi komponen yang dibutuhkan industri.
"Pendampingan yang sudah kami lakukan di Triple J diharapkan bisa diimbaskan ke SMK lainnya agar SMK lainnya bisa seperti Triple J. Tidak mungkin kami melakukan ini semua ke setiap sekolah. Jadi harapannya Triple J bisa jadi tempat assembly, sedangkan komponen lainnya di sekolah imbas," jelas Hery.
"Kami sebagai industri pendamping ingin agar SMK Triple J dapat menjadi sekolah pengimbas, tidak hanya berkembang sendiri," tambah Hery.
ASKI bekerjasama dengan SMK 1 Triple J dalam bidang Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).
Melalui kerja sama ini, ASKI tidak mengalami kesulitan mendapatkan SDM di bidang IT.
"Dalam hal ini HRD punya masalah dalam merekrut tenaga IT, kami mengalami kesulitan. Oleh karena itu melalui program SMK PK SPD ini kami mengalihkan anak-anak magang tadi ke SMK Triple J saja," ungkap Hery.
Baca juga: Polisi Amankan 10 Pelajar SMK di Bogor Karena Hendak Tawuran
Kepala SMK 1 Triple J, Sriyanto, mengungkapkan pihaknya mendapatkan dana padanan senilai Rp404 juta.
Dana tersebut digunakan untuk pengembangan software pada jurusan RPL.
"Karena bidang RPL, maka produknya belum nyata untuk dijual. Dari kemitraan yang dibangun dengan ASKI pada program ini, anak-anak kami berkesempatan untuk PKL di ASKI. Guru tamu dari industri, dan guru-guru kami juga dimagangkan di ASKI," kata Sriyanto.
Seperti diketahui, sebanyak 1.401 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) yang memenuhi persyaratan menjalankan skema pemadanan dukungan.