TRIBUNNEWS.COM, MERAUKE - Pengamat pendidikan Sawallusi mengatakan, sektor pendidikan harus menjadi prioritas pembangunan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten, khususnya generasi muda sebagai penerus di masa depan.

"Bahwa kebijakan dan komitmen pemerintah di sektor pendidikan perlu diapresiasi mengingat anggaran yang digelontorkan mencapai 20 persen dari anggaran belanja negara dalam APBN 2023. Hal ini membuktikan keseriusan pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia sangat tinggi," ucapnya di Kota Merauke, Papua Selatan, Kamis (15/12/2022), sebagaimana keterangan yang diterima.

Namun, ia mengharapkan agar penggunaan anggaran tersebut tepat sasaran dan bisa dipertanggung jawabkan.

Kemudian, daerah 3 T (tertinggal, terluar dan terdepan) dan kepulauan harus mendapatkan perhatian khusus dan prioritas seperti di daerah Papua Selatan yang baru saja dimekarkan menjadi daerah otonom baru di wilayah Indonesia Timur.

Baca juga: Nadiem Makarim: Dunia Industri Membutuhkan Hasil Riset Sektor Pendidikan

"Persoalan yang dihadapi oleh masyarakat sangat kompleks dan berat, mengingat infrastruktur masih belum merata. Bahkan angka putus sekolah relatif rawan yang ditengarai oleh faktor ekonomi dan  sosial lainnya."

Ia menambahkan, generasi muda Papua Selatan harus dipersiapkan dan diperdayakan melalui pendidikan yang layak.

Intervensi kebijakan mutlak dilakukan oleh stakeholder terkait seperti Kemendikbudristek dan pemerintah daerah melalui bantuan dana operasional sekolah dan beasiswa.

Jumlah penerima harus ditingkatkan dari waktu ke waktu dan tepat sasaran karena hal itu sangat membantu biaya operasional sekolah dan meringankan beban masyarakat.

Plt. Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo mengatakan sangat mendukung upaya memajukan sektor pendidikan dan sumber daya manusia sebagai prioritas kebijakan.