Bahaya Gigitan Ular King Kobra: Korban Bisa Meninggal Dalam Waktu 30 Menit
Ular berbisa king kobra mempunyai bisa yang dalam satu gigitan cukup untuk membunuh 20 orang. Seberapa bahayakah bisa ular king kobra?
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - King kobra yang mempunyai nama ilmiah Ophiophagus hannah adalah salah satu ular berbisa yang ada di dunia.
King kobra bisa mengangkat hingga sepertiga tubuhnya dari tanah dan tetap bergerak maju untuk menyerang.
Ular king kobra mempunyai panjang hingga 5,6 meter, yang membuatnya menjadi ular terpanjang dari semua ular berbisa.
Bisa atau racun ular king kobra bukan yang paling kuat di antara ular berbisa.
Namun, jumlah racun saraf yang dapat mereka berikan dalam satu gigitan cukup untuk membunuh 20 orang atau bahkan seekor gajah.
Pasalnya, dalam satu gigitan ular king kobra, mampu menghasilkan hingga dua per sepuluh ons cairan bisa.
Baca juga: Pesan Terakhir Eks Asisten Panji Petualang kepada Orang Tua sebelum Meninggal Dipatuk King Kobra
Mengutip National Geographic, racun king kobra mempengaruhi pusat pernapasan di otak, menyebabkan henti napas dan gagal jantung.
Mengutip umich.edu, kobra termasuk dalam subkelompok ular yang dikenal sebagai elapid.
Racun elapid mengandung neurotoksin postsinaptik yang menyebar dengan cepat di aliran darah korbannya, menyebabkan gagal napas dan, akhirnya, kematian.
Racun kobra adalah contoh molekul yang melarang interaksi molekul asetilkolin (ditransmisikan dari ujung saraf yang mengelilingi otot diafragma) dengan situs reseptor pada otot diafragma.
Racun mengganggu sambungan neuromuskuler yang terlibat dalam pernapasan manusia dengan bereaksi dengan situs reseptor menggantikan molekul asetilkolin, sehingga menghalangi situs reseptor.
Interaksi permanen menyebabkan saluran situs reseptor tetap terbuka, dan impuls listrik terkuras.
Saat impuls terkuras, serat otot tidak menerima rangsangan yang cukup.
Karena respons otot merupakan efek aditif yang diciptakan oleh beberapa serat otot, hanya 1/3 dari situs reseptor di diafragma yang perlu diblokir agar fungsi otot berhenti.
Dalam hal ini, korban biasanya meninggal dalam waktu 30 menit.
Mengutip Britannica, racun lain lagi menimbulkan gejala reaksi alergi, yang mengakibatkan bintil-bintil, lepuh , dan peradangan hebat, seringkali diikuti dengan kematian jaringan dan kejang otot.
(Tribunnews.com, Widya)