Empat Perwira Polri Lulus Studi S2 dengan Predikat Cumlaude di Skotlandia dan Inggris
Perwira Kepolisian Negara Republik Indonesia, mendapat predikat lulus S2 secara cumlaude dari tiga universitas di tanah Britania, Skotlandia & Inggris
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perwira Kepolisian Negara Republik Indonesia, AKP Marbintang Panjaitan, Iptu Evani Pertika, Ipda Mesya Ananda dan Ipda Khalif Remaldy mendapat predikat lulus S2 secara cumlaude dari tiga universitas di tanah Britania, Skotlandia dan Inggris.
Ipda Mesya lulus dari University of Glasglow, Skotlandia pada akhir November 2022 usai mendapat Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Persiapan Keberangkatan (PK)-174 pada September 2021 lalu.
Sementara tiga perwira polisi lainnya menamatkan studi S2 mereka dari University of Leeds dan University of College London.
Dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Mesya yang juga lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2020 itu mengatakan perjuangan menyelesaikan studi S2-nya itu sebagai bentuk pengabdian kepada institusi Polri.
"Walaupun satu tahun resmi sementara tidak aktif berdinas sebagai polwan karena sedang studi S2, aku mencoba untuk berkontribusi di hal lain: disertasiku," kata Mesya.
Dalam disertasi itu, Mesya mengangkat tiga isu krusial yaitu pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan kepemimpinan.
"Disertasiku berjudul peran pendidikan dan pelatihan untuk mendukung polisi wanita untuk meraih promosi jabatan kepemimpinan (The Role of Learning and Development (L&D) in Supporting Policewomen To Pursue Leadership Promotion)," kata dia.
Menurut Mesya, kepemimpinan di institusi Polri sudah mulai berpihak kepada perempuan. Ini menjadi alasannya memilih judul disertasi tersebut.
"Bahkan di Polres Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara saja, pucuk kepemimpinan saat ini diduduki oleh seorang wanita," kata Mesya pula.
Sementara itu, Ipda Khalif Remaldy merupakan mahasiswa Polri pertama yang meraih predikat Distinction di University College London (UCL). Berdasarkan QS World Rank, UCL merupakan universitas peringkat 8 di seluruh dunia.
Selama menempuh perkuliahan di jurusan MSc Policing, Khalif banyak bertukar pikiran dengan mahasiswa polisi dari negara lain seperti Inggris, Arab, India, Korea dan Thailandi. Dia juga mengikuti pelatihan Management Skill for Police Leader dengan personel Metropolitan Police London.
Baca juga: Rayakan 12 Tahun Pengabdian, Akpol 2010 B Salurkan Sembako ke Nelayan dan Buruh Pelabuhan
Kemampuan bahasa inggris yang digunakan oleh Khalif sudah dia latih sejak di masa pendidikan Akpol.
Pada 2018, Khalif menjadi juara 1 kompetisi tahunan nasional bahasa Inggris yang diadakan oleh Asian Law Students' Association (ALSA) Local Chapter Universitas Indonesia (ALSA LC UI).
Pengalaman itu melatih Khalif untuk terus berpikir kreatif, kolaboratif, dan komunikatif semata-mata untuk didedikasikannya kepada institusi Polri.
"Terima kasih kepada semua doa dan semangat yang diberikan. Karena dulu pengasuh selalu merespons 'kalian lomba/ latihan Inggris terus memang mau jadi perwira Inggris'. Benaran menjadi perwira Inggris dalam rangka menempuh pendidikan S2 sampai lulus," kata Khalif.
Sementara itu, AKP Marbintang Panjaitan, merupakan tiga besar Lulusan terbaik akpol 2013 dan lulusan terbaik di Perguruan Tinggi Ilmu kepolisian tahun 2014.
Mantan adc kemenko marves Luhut Binsar Pandjaitan ini tidak berhenti untuk berprestasi pada program S2 Luar Negeri di University of Leeds yang mana lulus dengan predikat distinction.
“Saya melihat program ini sangat baik untuk menambah wawasan dan pengalaman perwira perwira muda, yang mana tahun ini telah diikuti 26 personil. Tentunya, selain dalam bidang akademik, ada pula 3 manfaat lain yang juga dapat diperoleh, yang mana oleh bapak Kalemdiklat polri bapak Komjenpol Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si disebutkan sebagai program three plus benefit: yaitu pertama para peserta dapat mempelajari kultur budaya kepolisian yang baik, kedua dapat menganalisa bagaimana polisi di UK melakukan best practice terhadap masalah sosial, dan para peserta juga dapat memperoleh koneksi terhadap kepolisian setempat. Dan itu benar benar telah kami lalui," ujarnya.
Bintang mengungkapkan bahwa meninggalkan pekerjaan untuk sekolah ke luar negeri adalah suatu hal yang tidak mudah.
“Saya melihatnya ini sebagai suatu tantangan ya, disaat yang lain sudah bisa menjabat sebagai kepala satuan di suatu kota, kami memutuskan untuk menimba ilmu. Dan hal ini ngga gampang, mulai dari keputusan untuk bersekolah, proses kedatangan-kepulangan, sampai penyelesaian perkuliahan semuanya menjadi tantangan yang harus dilalui. Puji Tuhan, berkat usaha, doa, dan dukungan orang orang tersayang membuahkan hasil kelulusan dengan predikat distinction," katanya.
Bintang berharap agar para lulusan S2 luar negeri dari polri ini dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, bangsa, negara sesuai keilmuan yang telah diemban.
“Kami menyadari bahwa mayoritas peserta didik ini masih muda dan berpangkat perwira pertama, akan tetapi bila diberikan kesempatan, kami yakin dapat berkontribusi positif untuk polri kedepannya," ujarnya.
Iptu Evani Pertika Raharjo merupakan perwira lulusan Sekolah Inspektur Sumber Sarjana 2017 yang saat ini ditempatkan di Set NCB INTERPOL divisi hubinternasional polri.
Baca juga: Kapolri Bakal Undang Professor dari Inggris Untuk Edukasi Pengamanan Sepak Bola di Indonesia
Selama berdinas, polisi wanita yang merupakan alumni universitas gadjah mada pernah beberapa kali menjadi perwakilan Republik Indonesia dalam konferensi dunia, salah satunya Sidang Umum Interpol ke 89 di Santiago Chile.
Selain itu, dengan aktifnya ia dalam dunia internasional, selain membawa dampak positif ia menyadari bahwa berbagai macam kejahatan transnasional menjadi tantangan bagi keamanan indonesia kedepannya.
“Di tengah era yang borderless ini, tantangan keamanan indonesia semakin besar. maka dari, sebagai salah satu bagian dari anggota polri saya ingin mendalami lebih lanjut secara praktik dan teori dari negara maju melalui pendidikan formil di University of Leeds melalui dukungan dari beasiswa LPDP. Dan Alhamdulilah dapat pulang gelar distinction," katanya. (*)