Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tepat di Hari Natal, 178 Pekerja Migran Indonesia Dikirim ke Korsel

BP2MI kembali melepas sebanyak 178 Pekerja Migran Indonesia (PMI) program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tepat di Hari Natal, 178 Pekerja Migran Indonesia Dikirim ke Korsel
Dok BP2MI
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas sebanyak 178 Pekerja Migran Indonesia (PMI) program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan, Minggu (25/12/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas sebanyak 178 Pekerja Migran Indonesia (PMI) program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan.

Pelepasan kali ini terbilang spesial karena dilakukan tepat pada perayaan Hari Natal.

Kepala BP2MI Benny Ramdhani mengatakan, tepat di hari Natal ini, sebanyak 147 PMI sektor manufaktur dan 31 PMI dari sektor perikanan dilepas.

"Ini merupakan pelepasan penutupan di tahun 2022, saya ingin mengucapkan selamat hari Natal untuk PMI yang merayakannya. Saya selalu mencoba hadir karena kecintaan kepada PMI," ujar Benny dalam keterangannya, Minggu (25/12/2022).

Baca juga: Sistem Penempatan Satu Kanal untuk PMI di Arab Saudi Diharapkan Segera Diterapkan

Ia juga memberikan kado Natal simbolis kepada PMI Gunawan David yang merayakan Natal.

Kepala BP2MI mengatakan sepanjang tahun 2022 sebanyak 11.723 PMI telah ditempatkan ke Korea Selatan dengan skema G to G.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, penempatan Korea semakin menjadi idola anak-anak muda saat ini.

Ia meminta PMI mempersiapkan mental, karena akan berhadapan dengan lingkungan baru, kultur dan adat istiadat yang berbeda dengan Indonesia.

"Jika mental sudah kuat, jaga niat dan pegang erat. Hati-hati jaga semuanya. Insya Allah kita semua diberikan kesehatan dan kekuatan," ujarnya.

Benny menegaskan, negara tidak boleh berbisnis dengan rakyatnya.

Benny mengaku, tidak mungkin memperlambat dan mempersulit PMI sebab menurutnya BP2MI mempunyai tanggung jawab moral.

Baca juga: Menaker Ajak Masyarakat Peduli Aspek Psikologis Anak Pekerja Migran Indonesia


Menurut Benny, negara sudah berupaya menyiapkan pinjaman untuk PMI melalui pinjaman KTA.

Benny berharap pinjaman ini agar digunakan dengan sebaik-baiknya.

"Hati-hati jaga kepada LPK, jangan mau memberikan ucapan terimakasih. Jika ada yang meminta uang segera laporkan dan akan saya sikat. Tidak ada itu uang terimakasih untuk LPK. PMI harus berani untuk melaporkan LPK yang meminta uang," pesan Benny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas