Viral, Wanita Ini Pura-pura Meninggal Hanya karena Utang Rp 4,2 Juta, Posting Foto Pakai Kain Kafan
Seorang wanita di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara bernama Maya berhasil membongkar modus rekannya yang pura-pura meninggal dunia di media sosial.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi seorang wanita yang berpura-pura mati untuk menghindari hutang, belakangan viral di media sosial.
Cerita ini terungkap dan tersebar luas setelah diceritakan oleh akun Facebook Maya Gunawan.
Maya sendiri adalah pihak yang memberi hutang. Ia berkenalan dengan wanita berinsial L di grup arisan media sosial.
Maya Gunawan terkejut wanita berinisial L yang ia beri pinjaman senilai Rp 4,2 juta pura-pura meninggal agar terbebas dari utang.
Sebenarnya, kata Maya, dia tidak begitu mengenal sosok L tersebut.
"Dia (L) ini orang Medan. Saya belum pernah jumpa sama dia," kata Maya, Rabu (14/12/2022).
Maya mengatakan, dia sebatas mengenal L dari grup arisan online.
Ketika pelaku meminjam uang kepada Maya, korban sempat menanyakan sosok Liza kepada teman-temannya.
Saat itu, teman-teman Maya memberikan rekomendasi terhadap L.
Baca juga: Kasus Mayat Hidup Lagi Diselesaikan dengan Restorative Justice, Urip Saputra Mengakui Kesalahannya
Karena percaya, Maya kemudian mengirimkan uang kepada L sebesar Rp 4,2 juta.
"Saya tanya di grup (WhatsApp), teman-teman merekomendasikan (agar memberikannya pinjaman)," kata Maya.
Belakangan, L malah pura-pura mati.
Awalnya, kata Maya, L sempat berjanji membayar utangnya itu pada 20 November 2022.
Setelah waktu yang dijanjikan tiba, L kemudian meminta pembayaran utang diundur hingga 6 Desember 2022.
Ketika jatuh tempo tiba, L tak juga membayar utangnya.
Malah, kata Maya, pada 11 desember 2022, akun Facebook bernama NAG, yang diketahui milik anak L memposting kabar duka cita.
Kabar duka itu menginfokan bahwa L meninggal dunia karena kecelakaan.
Adapun persitiwa kecelakaan terjadi di Aceh Tamiang.
Dalam unggahan di Facebook, akun NAG mengatakan bahwa L meninggal setelah menabrak jembatan.
Mulanya, Maya sempat kaget.
Dia pun sempat merasa sedih atas kabar kematian L.
Tapi belakangan, Maya curiga.
Karena foto mayat L beserta rumah sakit yang diposting sangat mencurigakan.
Dalam unggahan itu, L memakai kain kafan dengan kapas menempel di kedua lubang hidungnya.
Tapi, kondisi jenazah tidak seperti orang meninggal pada umumnya.
Maya pun mencari tahu lebih lanjut.
Ternyata foto rumah sakit yang diunggah di akun Facebook NAG itu ternyata foto dari Google.
Karena merasa dibohongi, Maya pun geram dan memposting kasus penipuan itu.
Tak pelak, kabar ini kemudian menjadi viral di media sosial.
L yang pura-pura mati sampai sekarang tak ada memberi kabar lanjutan kepada Maya.
Didoakan netizen mati beneran
Sejak kisah pura-pura mati ini viral, tak sedikit netizen yang memberikan komentar lucu dan menohok.
Bahkan, beberapa pengguna media sosial mendoakan L betul-betul mati dijemput malaikat maut.
Sebab, apa yang dilakukan L ini dianggap begitu keterlaluan.
Menurut pengguna media sosial, kalaupun L tak mampu membayar utang, sebaiknya temui saja si pemberi utang.
Jangan lantas pura-pura mati.
Apalagi, L memberikan alamat palsu.
Tak pelak, seorang wanita renta yang alamatnya dipakai L didatangi banyak orang gegara ulahnya kerap diduga sering mengutang.
Kisah serupa di Bogor
Kasus yang terjadi di Bogor ini mirip dengan diulas di atas.
Adalah Urip Saputra (40), pria yang pura-pura meninggal lalu hidup kembali telah menyerahkan diri bersama istrinya Y ke Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (18/11/2022) malam.
Urip menyerahkan diri setelah dicari polisi karena diduga merekayasa kematiannya demi menghindari debt collector atau penagih utang.
Urip Saputra adalaah warga Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan dari pemeriksaan awal terhadap Urip Saputra dan istri, mereka mengaku sengaja merekayasa kematian Urip.
Sebab Urip memiliki utang di tempat kerja sebesar Rp1,5 Miliar.
Sehingga rekayasa kematian dilakukan agar terhindar dari utang dan tagihan oleh debt collector.
"Jadi motifnya untuk menghindari ditagih atas utang atau kewajiban yang bersangkutan. Sehingga jadi kepikiran pura-pura mati. Nanti rencananya Urip akan hidup dengan identitas yang baru," kata Iman dalam tayangan Kompas Petang di Kompas TV, Sabtu (19/11/2022).
"Berdasarkan keterangan awal yang bersangkutan, besaran utangnya Rp1,5 miliar. Utang hanya kepada satu orang atau tempat kerja saja," kata Iman.
Iman menjelaskan rekayasa Urip dan istri berawal saat mereka selesai melakukan kegiatan di Semarang.
"Dari Semarang tidak langsung pulang ke Rancabungur, tapi menginap di Jakarta," ujar Iman.
Saat di Jakarta itulah istri Urip berkeluh kesah karena sering ditagih debt collector atas utang mereka.
"Mereka punya tagihan cukup banyak dan malu karena yang bersangkutan memiliki jabatan tertentu yang cukup tinggi di organisasinya," katanya.
Sehingga mereka kemudian berencana merekayasa kematian Urip Saputra, untuk menghindari tagihan utang.
"US lalu bilang ke istri untuk pesan ambulans dan peti mati. Lalu berangkat ke Bogor," kata Iman.
Sementara Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro mengatakan pihaknya masih memeriksa intensif Urip Saputra dan istri.
"Nanti perkembangannya akan disampaikan," ungkapnya.
Di sisi lain, katanya Polres Bogor juga masih mengejar penyebar video soal Urip yang disebut-sebut hidup kembali setelah meninggal dunia.
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin menjelaskan pengejaran terhadap penyebar video itu demi pelurusan isu yang berkembang di tengah masyarakat.
Selain itu, ia juga mengungkapkan adanya indikasi penyebaran video itu demi menyebarkan informasi yang tidak benar sehingga adanya kemungkinan diberikan sanksi hukuman.
“Sedang didalami siapa pengunggah pertama di media sosial. Awalnya video beredar di grup WhatsAPP. Kalau memang itu menimbulkan sesuatu yang merugikan khalayak atau merugikan seseorang atau subjek hukum lain bisa saja itu berpotensi menjadi sebuah pidana,” jelas Iman.
Seperti diketahui, US, pria asal Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bikin geger warga karena hidup kembali setelah sebelumnya diklaim meninggal.
Namun belakangan, ternyata itu merupakan bagian dari sandiwara. Pria berinisial US (40) tersebut diduga merekayasa kematiannya agar terhindar dari debt collector atau penagih utang.
Skenario US terbongkar usai polisi memeriksa sejumlah saksi, di antaranya adalah sopir ambulans yang membawa US dan istrinya berinisial Y dari Jakarta Selatan ke rumahnya di Perumahan Ambar Telaga Residence 2, Kecamatan Rancabungur.
Kapolsek Rancabungur AKP Tatang Hidayat mengatakan, US dan Y awalnya memesan ambulans di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Tak hanya memesan ambulans, US juga membeli peti jenazah.
"Dia membeli peti mati kosong di Jakarta Selatan, dengan alasan ada saudara yang meninggal di Rancabungur. Jadi bukan dari rumah sakit, dia beli peti kosong terus ambulans," ujarnya.
Berdasarkan keterangan sopir ambulans, saat dijemput, US terlihat sehat.
Dalam perjalanan menuju Kabupaten Bogor, mereka sempat beristirahat di rest area Cibubur.
Saat itulah, US melakukan aksinya masuk ke dalam peti yang sudah dibelinya.
"Jadi dia dari Jakarta Selatan, bukan dari rumah sakit, di sana dia beli peti kosong akhirnya masuk dia ke peti itu," ungkap Tatang.
Sewaktu hendak melanjutkan perjalanan, sopir ambulans tak melihat keberadaan US.
Sopir ambulans sempat bertanya kepada Y, tetapi Y menjawab bahwa US sudah di dalam ambulans.
Setiba di Bogor, sopir ambulans kaget karena US berada di dalam peti mati.
"Sopir ambulans juga kaget dan baru diketahui kalau US di dalam peti itu saat diturunkan di Rancabungur. Sopir juga kaget pas tau itu dibuat-buat si US," ucapnya.
Sumber: Tribun Medan