Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPT: Indeks Risiko Terorisme dan Potensi Radikalisasi Menurun Sepanjang 2022

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaporkan bahwa Indeks Risiko Terorisme mengalami penurunan pada tahun 2022.

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in BNPT: Indeks Risiko Terorisme dan Potensi Radikalisasi Menurun Sepanjang 2022
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar di sela acara Pernyataan Pers Akhir Tahun 2022 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) di Jakarta, Rabu (28/12/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaporkan bahwa Indeks Risiko Terorisme mengalami penurunan pada tahun 2022.

Kepala BNPT Komjen Pol  Boy Rafli Amar mengatakan bahwa hasil penilaian itu berhasil melampaui target yang ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

“Indeks dimensi target di tahun 2022 berada di angka 51,54. Angka ini lebih rendah dari yang ditetapkan RPJMN sebesar 54,26,” kata Boy Rafli Amar dalam pernyataan pers akhir tahun BNPT di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Baca juga: Sepanjang 2022, BNPT Temukan 600 Situs Bermuatan Unsur Radikal Sebarkan 900 Konten Propaganda

Adapun Indeks Risiko Terorisme tahun 2022 terdiri dari dimensi target dan dimensi supply pelaku.

Indeks dimensi supply pelaku berada di angka 29,48.

Angka ini lebih rendah dari yang ditetapkan RPJMN sebesar 38,00.

BERITA REKOMENDASI

“Dalam hal ini semakin kecil angka indeks maka risiko terorisme menjadi semakin rendah. Indeks tersebut menunjukkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi paham maupun aksi terorisme,” tutur Boy Rafli.

Indeks Potensi Radikalisasi Turun

Boy Rafli menambahkan ada penurunan sebesar 2,2 persen terkait indeks potensi radikalisme pada tahun 2022 ini.

Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan BNPT bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Puslitbang Kemenag, Kajian Terorisme UI, BRIN, The Centre for Indonesian Crisis Strategic Resolution (CICSR), Nasaruddin Umar Office, The Nusa Institute, Daulat Bangsa, dan Alvara Research Institute.

“Terdapat penurunan Indeks Potensi Radikalisme tahun 2022 sebanyak 2,2 persen dari 12,2 persen di tahun 2020 menjadi 10 persen,” kata Boy Rafli Amar dalam pernyataan pers akhir tahun BNPT di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (28/12/2022).


Boy menambahkan bahwa dalam survei ini pula terdapat sejumlah catatan. Yakni kaum wanita, generasi muda dan masyarakat yang lebih aktif di internet, cenderung berpotensi lebih tinggi terhadap radikalisme.

“Survei ini menemukan Indeks Potensi Radikalisme lebih tinggi pada wanita, generasi muda dan mereka yang aktif di internet,” ujarnya.

Dalam mencapai hasil indeks tersebut, sepanjang tahun 2022, BNPT RI telah membentuk FKPT dan Duta Damai Dunia Maya di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Dengan hadirnya FKPT dan Duta Damai di kedua provinsi tersebut, kini FKPT genap hadir di 34 provinsi dan Duta Damai Dunia Maya di 18 provinsi. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas