Peringatan Dini BMKG Besok, 3 Januari 2023: 27 Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem
Peringatan dini menurut laporan dari BMKG Selasa, 3 Januari 2023, besok terdapat 27 wilayah di Indonesia yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Simak informasi peringatan dini cuaca ekstrem BMKG untuk besok, 3 Januari 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia esok hari.
Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem hujan kilat dan angin kencang akan terjadi di lima wilayah di Indonesia.
Sedangkan di 22 wilayah lainnya juga terpantau mengalami hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Info peringatan dini ini diperbaharui oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG pada hari ini, Selasa (3/1/2023).
Baca juga: Banjir di Semarang, BMKG Tabur Garam di Wilayah Jawa Tengah
Wilayah yang berpotensi hujan kilat/petir dan angin kencang:
- Kep. Bangka Belitung
- DKI Jakarta
- Yogyakarta
- Kep. Riau
- Sulawesi Barat
Baca juga: Pekan Ini Curah Hujan Naik dan Turun di Indonesia, BMKG Ungkap Daerah yang Akan Alami Hujan Lebat
Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Sumatera Barat
- Bengkulu
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
Baca juga: BMKG: Hujan Intensitas Sedang hingga Lebat Diprediksi Masih akan Terjadi di Semarang
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua
Baca juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG Senin, 2 Januari 2023: Laut Timor Capai 6 Meter
Diketahui, Ex-Siklon Tropis Ellie terpantau berada di Australia bagian barat.
Sistem ini menginduksi kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Samudra Hindia selatan Bali hingga Australia bagian utara.
Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar sistem dan di sepanjang daerah low level jet tersebut.
Pusat Tekanan Rendah berada di Samudra Pasifik utara Papua Barat - Papua.
Sirkulasi siklonik berada di Perairan barat Aceh, di Laut China Selatan, dan Laut Sulu, yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Laut China Selatan hingga Kalimantan Timur dan di Laut Sulu.
Daerah konvergensi lain memanjang dari Laut China Selatan, Samudra Hindia barat Sumatra Barat hingga Banten, dari Selat Sunda hingga Jawa Timur, di Laut Jawa.
Juga dari Laut Sawu hingga Laut Timor, dari Selat Makassar hingga Laut Banda, di Samudra Hindia selatan Jawa Timur - NTB, di NTT,di Laut Arafura, dari Papua Barat hingga Teluk Cendrawasih, dan di Papua bagian utara.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik serta di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua.
Peningkatan kecepatan angin mencapai >25 knot berada di Samudra Pasifik utara Papua - Laut Sulu, Laut Cina Selatan, dari Kep. Bangka Belitung hingga Sulawesi Selatan, Laut Jawa, dari Laut Jawa hingga Teluk Carpentaria, dan dari Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Australia bagian utara yang mampu meningkatkan potensi gelombang tinggi di perairan tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.