Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Romahurmuziy: Suharso Monoarfa Tidak Bersedia Jadi Ketua Majelis Pertimbangan PPP

Romahurmuziy mengatakan Suharso Monoarfa tidak bersedia menjadi Ketua Majelis Pertimbangan PPP meski sempat diminta Mardiono.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Romahurmuziy: Suharso Monoarfa Tidak Bersedia Jadi Ketua Majelis Pertimbangan PPP
Tribunnews.com/ Fersianus Waku
Romahurmuziy di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). Ia mengatakan Suharso Monoarfa tidak bersedia menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meski sempat diminta Mardiono. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Romahurmuziy mengatakan Suharso Monoarfa tidak bersedia menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meski sempat diminta.

Romahurmuziy menyebut permintaan itu disampaikan Plt Ketua Umum PPP Mardiono.

"Kemarin Pak Mardiono sebenarnya sudah meminta ke Suharso Monoarfa untuk menjadi Ketua Majelis Pertimbangan juga tetapi Pak Harso tidak bersedia," kata Romahurmuziy saat ditemui di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023).

Ia pun membantah jika dirinya sempat keluar dari PPP saat menjadi terpidana kasus korupsi.

"Saya tidak pernah keluar dari PPP," ujar Romahurmuziy.

Baca juga: Zarkasih Nur Bela Romahurmuziy di Harlah ke-50 PPP: Kalau Allah Terima Taubat, Masa Kita Tidak Mau?

Romahurmuziy menuturkan dirinya diminta untuk menjadi Ketua Majelis Pertimbangan PPP karena sesuai dengan tradisi di partai berlogo Kakbah itu.

Berita Rekomendasi

"Jadi rekan-rekan (saya) diminta untuk menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Partai. Karena dari waktu ke waktu tradisi di PPP mantan Ketum partai selalu menjadi Ketua Majelis Pertimbangan," ujarnya.

Ia mencotohkan ketika Buya Ismail Hasan Metareum berhenti dari kursi Ketua Umum PPP digantikan Hamzah Haz.

Baca juga: PPP Kenalkan Kader Baru Sore Ini, Mantan Petinggi BIN dan Eks Ketua KPU DKI

"Dulu waktu Buya Ismail Hasan berhenti menjadi Ketum dan Pak Hamzah naik Ketua Majelis Pertimbangannya juga Buya Ismail Hasan," ucap Mardiono.

Demikian juga ketika Hamzah Haz digantikan Suryadharma Ali pada 2007 menjadi Ketua Umum PPP.

"Begitu juga Pak Suryadarma Ali saya tahu persis beliau pada 2007 menjadi Ketum Muktamar Ancol Pak Hamzah dimohon untuk menjadi Ketua Majelis Pertimbangan. Tapi waktu itu Pak Hamzah tidak bersedia," ungkap Mardiono.

Lalu, Suharso Monoarfa yang baru saja digantikan Mardiono sempat ditawari, namun tidak bersedia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas