Jokowi Sengaja Batuk Saat Pidato untuk Respons Pernyataan Yusril Soal Pemimpin Kurus Kering
Presiden Jokowi sengaja batuk untuk merespon pidato Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra sebelumnya.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Dukungan tersebut kata Jokowi, akan diberikan apabila Yusril mendapatkan kendaraan di Pilpres 2024.
Oleh karena itu tugasnya PBB menurut Presiden, mencarikan kendaraan agar memenuhi syarat untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.
Baca juga: Ingatkan Jangan Gunakan Politik Identitas di Pilpres 2024, Jokowi: Menanglah Dengan Cara Intelek
“Ini serius, serius, tugasnya PBB mencarikan kendaraan supaya sampai 20 persen. Iya dong, ya tugasnya di situ. Begitu dapat kendaraan, saya dukung. Serius,” kata Jokowi.
Dukungan tersebut diberikan bukan tanpa alasan. Menurut Presiden, saat ia menjabat Wali Kota, salah satu partai yang mendukungnya adalah PBB.
Selain itu saat menjadi Presiden sekarang ini, PBB merupakan salah satu partai pendukung pemerintah.
“Jadi kalau saya dukung gantian nggak ada salahnya,” Jelasnya.
Partai Islam
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra bercerita ketika Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertanya kepadanya soal PBB itu partai Islam yang seperti apa.
"Kemarin Pak Presiden tanya kepada saya, PBB itu Islam yang bagaimana? Yang mungkin kalau ini acara PKB barangkali ada Cak Imin mungkin yang menari itu enggak menari-nari orang dayak kaya tadi itu, mungkin menarinya tari hadroh yang pakai rebana begitu. Tapi kok PBB menari-nari dayak, macam-macam itu," kata Yusril dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PBB, Rabu (11/1/2023).
Yusril kemudian menjelaskan bahwa PBB merupakan partai Islam sekaligus kebangsaan.
"Itu yang telah kita tegaskan sejak awal," ucapnya.
PBB, dikatakan Yusril, memiliki ideologi modernisasi Islam.
Menurut Yusril, ideologi ini berlaku secara universal dan mencakup seluruh aspek kehidupan.
Ajaran-ajarannya itu mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, tapi sejauh menyangkut kehidupan sosial politik, kemasyarakatan, kenegaraan, hubungan internasional ekonomi dan lain-lain yang diberikan oleh ajaran Islam itu adalah prinsip-prinsip yang dapat ditafsirkan ulang sesuai dengan situasi dan perkembangan zaman," pungkas Yusril.