17 Januari Memperingati Apa? Ada Hari Kesadaran Nasional, Hari Popeye, hingga Perjanjian Renville
Simak peringatan dan peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 17 Januari, terdapat Hari Kesadaran Nasional, Hari Popeye, hingga Perang Dunia II
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berikut peringatan yang terjadi pada Selasa, 17 Januari 202, besok.
Meski tidak ditampilkan pada kalender, ada beberapa peringatan pada 17 Januari.
Salah satunya adalah Hari Kesadaran Nasional yang selalu diperingati tanggal 17 setiap bulannya.
Selain peringatan, ada juga peristiwa penting pada tanggal 17 Januari itu.
Seperti halnya Perjanjian Renville dan Perang Dunia II.
Berikut ini beberapa peringatan dan peristiwa penting yang terjadi pada 17 Januari yang dikutip dari berbagai sumber.
Baca juga: Pidato Presiden Ukraina Zelensky di Golden Globes 2023: Tak Ada Perang Dunia III, Ini Bukan Trilogi
Hari Kesadaran Nasional
Hari Kesadaran Nasional diperingati setiap tanggal 17 Januari setiap bulannya.
Dikutip dari laman Kemenkumham, hal tersebut sesuai Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1981 tentang Penyelenggaraan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih.
Diketahui, Hari Kesadaran Nasional ini berlakukan sejak 1 Desember 1981, yang dilakukan oleh instansi pemerintah, baik tingkat kementerian atau lembaga, hingga institusi pelayanan dasar.
“Setiap tanggal 17 kita melaksanakan upacara. Saya amati tidak seluruh Instansi Pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah, Bank-Bank Pemerintah, ataupun BUMN yang melaksanakan upacara ini. Padahal jika kita lihat ke belakang, perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 silam tidak bisa kita anggap sederhana,"
"Berawal dari BPUKPKI dan pembentukan panitia kecil bernama Panitia Sembilan yang menjadi cikal bakal perumusan pancasila, hingga akhirnya terbentuk PPKI, maka perjuangan pahlawan inilah yang menjadi landasan perjuangan kita dalam berdisiplin menegakan upacara setiap tanggal 17,” kata Kepala Kantor Wilayah Sumatera Selatan, Sudirman D. Hury.
Ada juga makna dari Hari Kesadaran Nasional yakni untuk memantapkan kualitas pengabdian serta meningkatkan kecintaan kepada bangsa dan negara, serta tanggung jawab sebagai aparatur negara.
Hari Popeye
Hari Popeye ini untuk memperingati kemunculan pertama tokoh kartun pada tanggal 17 Januari 1929.
Tokoh Popeye kini dibuat oleh penulis asal Amerika Serikat yang bernama Elzie Crisler Segar.
Penampilan pertama Popeye ini dalam sebuah komik dengan judul Popeye in the Thimble Theatre.
Melansir laman Nationaltoday, daya tariknya yang kuat menjadikan penulis mengubah cerita menjadi Popeye-Sentris dan memulai debut di layar pada 14 Juli 1933.
Hal tersebut membuat Popeye berlanjut ke radion, serial buku komik, majalah, hingga serial kartun pada tahun 1960.
Popeye ini memiliki keunikannya dengan bayamnya dan memiliki karakter yang ikonik.
Kartun Popeye ini menjadi salah satu kartun yang paling sukses yang pernah ada.
Perjanjian Renville
Perjanjian Renville ini terjadi antara Republik Indonesia dengan Belanda yang terlibat dalam sengketa kedaulatan Indonesia.
Hal itu terjadi pada 8 Desember 1947 hingga 17 Januari 1948 di atas kapal perang Amerika Serikat yang sedang berlabuh di Jakarta.
Kapal itu dinilai sebagai tempat netral USS Renville.
Diketahui sebelumnya, perjanjian Renville ini bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan perjanjian Linggarjati tahun 1946.
Perjanjian Linggarjati ini menyepakati wilayah de fato Republik Indonesia Serikat (RIS) dan tidak menyelesaikan konflik yang terjadi Indonesia dan Belanda.
Dikutip dari Tribunwiki, saat perundingan Renville dimulai dan ditengahi oleh Komisi Tiga Negara yakni Amerika Serikat, Belgia, dan Australia.
Selain itu, terdapat juga isi perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang disebut dengan Garis Van Mook.
Perang Dunia II
Melansir laman ayovaksindinkesdi, pada 17 Januari ada peristiwa yang bersejarah seputar Perang Dunia II.
Saat itu sekutu melancarkan serangan pertamanya melalui empat serangan atas monte cassino.
Tujuan dari serangan itu untuk menerobos Winter Line dan merebut Roma.
Ada juga korban sebanyak 105.000 tentara sekutu dalam kurun waktu sekitar emnpat bulan.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)