Survei Algoritma: Elektabilitas PDIP Tertinggi, PPP dan PAN Rawan Tak Lolos Parlemen
Fajar Nursahid menyebutkan PDI Perjuangan masih memuncaki elektabilitas partai politik nasional dengan angka 22,1 persen.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Riset dan Konsultansi Politik Algoritma mencatat bursa elektoral partai politik menjelang Pemilu 2024.
Direktur Riset dan Program Lembaga Riset dan Konsultansi Politik Algoritma, Fajar Nursahid menyebutkan PDI Perjuangan masih memuncaki elektabilitas partai politik nasional dengan angka 22,1 persen.
Di posisi kedua ada Partai Gerindra dengan 12,2 persen, Partai Nasdem 7,9 persen dan Golkar 7,6 persen.
Baca juga: Survei Algoritma: Masyarakat Tidak Setuju Presiden Jokowi Maju Sebagai Calon Wakil Presiden
“PDIP dan Gerindra memimpin raihan elektoral sebagai partai papan atas,” kata Fajar Nursahid dalam Rilis Hasil Survei Nasional, yang digelar di kawasan Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023).
Di posisi selanjutnya ada Partai Kebangkita Bangsa (PKB) dengan 6,8 persen, Partai Demokrat 5,3 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,2 persen.
“Pada umumnya partai-partai yang saat ini memiliki kursi di parlemen seperti PKB, Demokrat, PKS diperkirakan lolos ambang batas parlemen karena mendapat raihan suara di atas 4 persen,” katanya.
Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendapat 2,2 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 1,9 persen, Partai Persatuan Indonesia atau Perindo 1,6 persen.
“PPP dan PAN berpotensi rawan tidak lolos ke parlemen,” tuturnya.
Baca juga: Survei Algoritma: Masyarakat Nilai Ganjar Cocok Lanjutkan Kebijakan Jokowi
Sementara itu partai lainnya berada di bawah 1,0 persen, yakni Partai Buruh, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Hanura.
Adapun survei Algoritma ini mengambil sampel 1.214 responden yang terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih.
Hasil survei mewakili pendapat penduduk usia dewasa (usia pilih) secara nasional.
Margin of error: +/- 3 persen pada tingkat kepercayaan 95%. Pengumpulan data dilakukan pada 19 sampai 30 Desember 2022, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner, dilakukan oleh 66 enumerator.