Wowon Cs Telah Tetapkan Hari Kematian Hanna tapi Hujan Deras Selamatkan sang TKW dari Jebakan Maut
Hanna merupakan salah satu korban penipuan Wowon Cs yang telah memberikan penghasilannya untuk digandakan.
Editor: Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain dua TKW yang terbunuh, rupanya ada satu yang berhasil selamat dari maut setelah menagih janji manis Wowon Cs.
Wanita tersebut bernama Hanna.
Ia berhasil selamat dari maut karena hujan deras.
Hanna merupakan salah satu korban penipuan Wowon Cs yang telah memberikan penghasilannya untuk digandakan.
Bagaimana cerita lengkap Hanna dapat lolos dari jebakan maut Wowon Cs?
Sebagai informasi, seorang tenaga kerja wanita (TKW) bernama Hanna lolos dari maut setelah menanyakan uang hasil digandakan Wowon Cs.
Wowon Cs sudah membunuh dua orang TKW yang sebelumnya menanyakan hasil penggandaan uang.
Total ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan Wowon Erawan alias Aki, Duloh, dan Dede yang mengaku bisa menggandakan uang.
"Hasil pemeriksaan kami, sementara ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan," ujar irektur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi pada Selasa (24/1/2023).
Menurut Hengki, para TKW itu bersedia menyerahkan sejumlah uang usai termakan janji pelaku yang mengaku bisa menggandakan uang melalui praktek perdukunan.
Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Berantai Wowon cs, Polisi Sebut 9 Jenazah Korban Sudah Diautopsi
Para korban itu diminta mengirimkan sejumlah uang kepada tersangka Dede Solehudin baik melalui transfer maupun wesel yang dapat diambil di kantor pos.
Hanna lolos dari maut
Selain dua TKW yang terbunuh, rupanya ada satu yang berhasil selamat dari maut setelah menagih janji manis Wowon Cs.
Wanita bernama Hanna ini berhasil selamat dari maut karena hujan deras.
Hanna merupakan salah satu korban penipuan Wowon Cs yang telah memberikan penghasilannya untuk digandakan.
Pada akhir 2022, Hanna yang baru pulang bekerja di Arab Saudi menuntut Wowon Cs untuk memberikan hasil dari penggandaan uang.
"Keterangan Hanna TKW korban penipuan Wowon cs bahwa sepulangnya yang bersangkutan bekerja dari Saudi Arabia sempat menuntut mengenai hasil dari penggandaan uang ke rumah Dede di Cianjur,"
"Namun pada saat itu tidak ada kepastian hingga kemudian Hana kembali pulang," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga, Kamis (26/1/2023).
Setelah itu, Hanna mendapatkan pesan dari Dede agar datang ke rumah Duloh di Cianjur untuk mengambil uang pada 28-29 Desember 2022.
Padahal kala itu, Wowon Cs sudah merencakan untuk menghabisi Hanna.
"Diketahui dari keterangan Dede bahwa terkait dengan kedatangan Hana tanggal 28-29 tersebut adalah rencananya akan dieksekusi oleh Duloh," jelasnya.
Beruntung Tuhan menyelamatkan Hanna karena pada saat itu hujan deras hingga membuatnya tak jadi pergi ke rumah Duloh.
"Pada tanggal tersebut karena hujan deras sehingga Hanna tidak jadi ke Cianjur," ungkapnya.
Kemudian Hanna berangkat ke Cianjur pada 8 Januari 2023 untuk menemui Dede, tapi sia-sia.
Pasalnya tiba di Cianjur, Hanna mendapatkan kabar Dede sudah satu minggu tak pulang ke rumahnya.
"Hana baru ke Cianjur pada tanggal 8 Januari 2023, sesampainya disana yang bersangkutan tidak bertemu dengan Dede di rumahnya dengan alasan Dede sudah satu minggu tidak pulang ke rumah," kata Panjiyoga.
Tak segan bunuh anak kandung
Wowon Erawan alias Aki tak segan membunuh anak kandungnya demi mendapatkan kesuksesan.
Wowon dan dua orang lainnya, Dede dan Duloh merupakan pelaku pembunuhan berantai dengan total korban 9 orang di Cianjur, Bekasi, dan Garut.
Dua anak menjadi korban kekejian tiga pelaku yakni Bayu (2) dan Neng Ayu (5).
Neng Ayu berhasil selamat setelah keluarganya keracunan di Bekasi. Namun Bayu meninggal dunia dan jasadnya dikubur pelaku di kediamannya di Cianjur.
Bayu dan Neng Ayu merupakan anak kandung Wowon hasil dari pernikahannya dengan Ai Maemunah.
Namun nahasnya, Wowon tega membunuh anak kandungnya sendiri. Apa alasannya?
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, mengungkapkan anak-anak menjadi target Wowon cs untuk dibunuh agar memberikan kesuksesan.
"Keterangan pelaku, ini tetap masih menjadi pencatatan penyidik terkait dengan kenapa anak-anak menjadi bagian daripada korban," ujarnya kepada wartawan, Selasa (24/1/2023),
"Secara hasil pemeriksaan, pengakuannya adalah untuk memberikan kesuksesan," jelas Trunoyudo.
Saat ini, polisi tengah mendalami kemungkinan adanya ritual pesugihan yang dilakukan Wowon Cs.
"Kalimat yang diucapkan kesuksesan berkarier tentunya kemampuan supranatural yang selama ini disampaikan, ya kemungkinan seperti itu (pesugihan)," ungkap Trunoyudo.
Trunoyudo menjelaskan, penyidik bekerja sama dengan tim psikologi forensik untuk mendalami latar belakang para tersangka melakukan tindak kejahatan tersebut.
"Tetapi kan secara scientific nanti perlu diungkap melalui psikologi forensik."
"Dalam mengungkap, psikologi forensik kan perannya di situ jelas mengungkap latar belakang apa pelaku melakukan hal tersebut," sambungnya.
Awal Mula Terungkapnya Kasus Pembunuhan
Diketahui, sebanyak sembilan orang korban tewas dalam kasus pembunuhan berantai atau serial killer yang dilakukan oleh tersangka Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.
Adapun modus para tersangka adalah dengan menjanjikan penggandaan kekayaan dengan cara supranatural. Dalam hal ini, dua orang menjadi korban penipuan sekaligus dibunuh oleh para tersangka.
Sementara itu, untuk tujuh korban tewas yang dibunuh oleh tersangka diketahui karena mereka dianggap berbahaya lantaran mengetahui tindak kejahatan penipuan yang dilakukan.
Baca juga: Polisi Ambil Sampel Tanah Makam hingga DNA TKW Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs
Kasus pembunuhan berantai Wowon Cs terungkap setelah ada peristiwa keracunan satu keluarga di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Dalam peristiwa tersebut korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas karena keracunan.
Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun dengan pestisida hingga racun tikus.
Sementara itu, seorang anak bernama Neng Ayu (5) selamat dari tindakan biadab Wowon Cs.
Seorang pelaku bernama M Dede Solehudin yang ikut menenggak racun guna mengaburkan pembunuhan tersebut selamat karena kadar racun yang diminum sedikit.

Setelah terbongkar aksi jahat tersebut, polisi pun menangkap tiga tersangkanya yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.
Singkat cerita, ternyata ada aksi pembunuhan lain yang dilakukan para tersangka.
Wowon cs ternyata pernah melakukan pembunuhan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.
Di Cianjur, terdapat lima orang korban, empat di antaranya merupakan keluarga dari pelaku.
Wowon membunuh istrinya Wiwin.
Dia juga membunuh anaknya, Bayu (2) dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng.
Satu orang lainnya yang dibunuh yakni bernama Farida.
Baca juga: Korban Kejahatan Wowon Cs Diduga Bertambah, Keberadaan TKW Lain Tengah Dicari, Beberapa Ditemukan
Farida diketahui merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang dijanjikan dapat menggandakan uang oleh para tersangka.
Keempat jenazah itu dimasukkan di tiga lubang di sekitar rumah Wowon di Cianjur bersama semua barang-barangnya.
Tersangka menuntup lubang itu dengan cara dicor dan dikeramik agar jejak korban tak terlihat.
Selanjutnya, satu korban lainnya bernama Halimah yang merupakan istri kelima Wowon.
Halimah diketahui dibunuh Duloh.
Duloh saat itu mengaku kepada keluarga jika Halimah meninggal dunia karena sakit.
Padahal, Halimah tewas akibat dicekik Duloh.
Jasad Halimah pun kemudian dimakamkan di kampung halamannya di Cilicin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Lalu, satu korban lainya bernama Siti dibuang ke laut di daerah Surabaya, Jawa Timur oleh Wowon cs dengan meminta tolongan Noneng.
Jasad Siti ditemukan dan dimakamkan secara layak di Garut.
Siti dibunuh karena menagih janji ke Wowon soal penggandaan harta kekayaan miliknya.
Hingga kini total korban yang dibunuh Wowon cs berjumlah sembilan orang.
Atas perbuatannya Wowon, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin kini mendekam di tahanan Polda Metro Jaya.
Para pelaku dijerat Pasal 380 KUHP tentang pembunuhan, juncto Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Mereka terancam pidana 20 tahun penjara, atau penjara seumur hidup atau pidana mati.
Sumber: Tribun Jakarta
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.