Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kurikulum Merdeka Disebut Bangkitkan Minat Bakat Pelajar

Selain network, Adrian juga menyebut keterampilan non teknis (softskill) juga harus dimiliki siswa saat ini.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kurikulum Merdeka Disebut Bangkitkan Minat Bakat Pelajar
Ist
Ilustrasi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mulai menerapkan Kurikulum Merdeka sejak 2022. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mulai menerapkan Kurikulum Merdeka sejak 2022.

Siswa SMA kelas X saat ini bisa menerapkan ajaran yang fokus pada bakat dan minat masing-masing pelajar.

CEO Investree Adrian Gunadi mempunyai tips agar siswa bisa sukses sejak di bangku pendidikan sampai dunia kerja berkat Kurikulum Merdeka.

Alumni SMA Pangudi Luhur Jakarta angkatan 94 itu menilai kurikulum baru bisa meningkatkan bakat siswa.

"Ada Merdeka Belajar hal yang dibangun siswa temui minat dan bakat dimana. Misalnya kalau mau ke financial industri tekuni lalu pilih kampus nomor satu," ujar Adrian di Ruang Inspirasi Alumni SMA Pangudi Luhur Jakarta, Senin (30/1/2023).

Adrian memaparkan kesuksesannya juga berkat jaringan (network) yang ia bangun sejak di SMA Pangudi Luhur.

Berita Rekomendasi

Menurut Adrian, jaringan dengan teman-teman sejak di sekolah bisa membuat dia sukses hingga saat ini.

Baca juga: Ita Selipkan Urban Farming ke Kurikulum Merdeka Belajar

"Balik ke network lihat secara keseluruhan bisnisnya apa networknya dimana. Kalau di dunia kerja siapa yang harus membuat kerjaan kita lebih efisien," Ungkap Ketua Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) tersebut.

Menurut Adrian pertemanan yang ia pupuk menambah wawasan untuk bisa sukses sampai jadi pengusaha.

"Semakin banyak bergaul kenal beberapa lingkungan akan membuka wawasan baru," jelas Adrian.

Selain network, Adrian juga menyebut keterampilan non teknis (softskill) juga harus dimiliki siswa saat ini.

Melalui keahlian tersebut, menurut Adrian, bisa membantu siswa menuju kesuksesan baik di perguruan tinggi sampai dunia kerja.

"Misal punya softskill din komunikasi atau memimpin, kamu bisa kasih arahan, bisa mencapai titik a ke b akan jadi satu modal atau bekal. Karena membangun bisnis atau startup softskill dimiliki seorang founder," kata Tokoh Keuangan Millenial 2019 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut.

Sebelumnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengarakan Merdeka Belajar sudah berubah menjadi sebuah gerakan.

Salah satu metode Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berbasis projek (project based learning). Siswa akan banyak berkolaborasi dan bekerja sama di dalam tim yang bisa menjadi bekal di masa depan.

"Di karier apa pun di masa sekarang dan masa depan, semuanya butuh kompetensi kerja kelompok, menggunakan logika dalam permasalahan, kemampuan komunikasi, dan integritas," kata Nadiem.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas