Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Umat Islam Diminta Tetap Tertib saat Protes Soal Pembakaran Alquran di Swedia

Viva Yoga Mauladi mengatakan apabila ada protes atau unjuk rasa atas sikap barbarian Ramus Paludan adalah hal yang wajar.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Umat Islam Diminta Tetap Tertib saat Protes Soal Pembakaran Alquran di Swedia
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi. Umat Islam di Indonesia diminta tetap jaga etika dan melakukan unjuk rasa yang tertib terkait protes aksi pembakaran Alquran di Swedia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Umat Islam di Indonesia diminta tetap jaga etika dan melakukan unjuk rasa yang tertib terkait protes aksi pembakaran Alquran di Swedia.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi mengatakan apabila ada protes atau unjuk rasa atas sikap barbarian Ramus Paludan adalah hal yang wajar.

"Tapi lakukan dengan tertib, menjaga moralitas dan etika. Mari kita tunjukkan bahwa umat Islam Indonesia adalah masyarakat yang inklusif, rasional, moderat, menghargai nilai kemanusiaan dan kemajemukan," ujar Viva dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: DPR Minta Umat Islam Tetap Tenang Terkait Pembakaran Alquran di Swedia

Menurut Viva, suasana toleransi antar umat beragama di Indonesia harus terus dijaga dengan baik karena demokrasi Pancasila dilandasi oleh nilai-nilai religiusitas sehingga membentuk masyarakat yang religius. 

"Ini menjadi modal dasar dalam memperkuat persatuan nasional dan mempertebal kohesivitas sosial," kata Viva.

PAN sendiri lanjut Viva mengecam keras atas tindakan politisi Swedia Ramus Paludan yang menebarkan kebencian terhadap umat Islam dengan mengatasnamakan kebebasan demokrasi, dengan membakar Alquran.

Hal tersebut kata Viva adalah tindakan yang tidak bermoral, tidak etis, dan melanggar HAM. Sikap kebencian dan anti Islam dengan mengatasnamakan kebebasan pribadi di ruang demokrasi adalah pemikiran yang sesat.

Baca juga: PA 212 Ancam Demo Tiap Jumat Jika Swedia Tak Segera Proses Hukum Pembakar Alquran 

Berita Rekomendasi

"Kebebasan berpendapat dan berekspresi dalam hidup berdemokrasi haruslah berlandaskan pada nilai etis dan kemanusiaan. Hal ini kemudian akan melahirkan sikap bertanggungjawab.  Tindakan ramus itu cerminan sikap intoleran, anti pluralitas, anti kemanusiaan, yang nilai-nilai tersebut justru bertentangan dengan prinsip dasar demokrasi," kata Anggota Komisi IV DPR ini.

Untuk diketahui, politikus ekstrem kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan kembali melakukan aksi bakar Alquran pada Jumat (27/1/2023).

Kali ini Paludan melancarkan aksinya di depan gedung Kedutaan Besar Turki untuk Denmark dan sebuah masjid di Kopenhagen.

Sebelumnya, aktivis anti-Islam itu telah melakukan aksi kontroversial dengan membakar Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada 21 Januari lalu.

Aksi itu disambut protes meluas di berbagai negara termasuk Indonesia. (Willy Widianto)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas