Hari Kanker Sedunia 2023: Tema, Sejarah, dan Cara Memperingati Sesuai Imbauan Kemenkes
Simak tema, sejarah, dan cara memperingati Hari Kanker Sedunia 2023, sesuai dengan imbauan dari Kementerian kesehatan RI, untuk mencegah Kanker.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Inilah tema, sejarah, dan cara memperingati Hari Kanker Sedunia 2023.
Hari Kanker Sedunia diperingati setiap 4 Februari, yang tahun ini jatuh pada hari, Sabtu (4/2/2023).
Peringatan Hari Kanker Sedunia 2023 ini bertujuan untuk mengampanyekan kesadaran pencegahan kanker bagi masyarakat, organisasi dan kesehatan dunia.
Mengkampanyekan peringatan Hari Kanker Sedunia 2023 adalah bentuk usaha meningkatkan kesadaran kanker dengan membentuk mitra lembaga kesehatan.
Baik di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan di masyarakat.
Lalu apa tema Hari Kanker Sedunia 2023 ini?
Baca juga: 50 Link Twibbon Hari Kanker Sedunia 2023, Beserta Cara Buat dan Bagikan di WA, FB, IG dan Twitter
Tema Hari Kanker Sedunia 2023
Peringatan Hari Kanker Sedunia 2023 ini mengangkat tema "Close the Care Gap" atau "Tutup Kesenjangan Perawatan."
Melansir laman Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, tujuan mengangkat tema ini yaitu mengajak semua pihak terkait, menutup kesenjangan perawatan Kanker sesuai perannya masing-masing.
Hal itu lantaran Kanker saat ini merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia.
Jumlah kematian di dunia yang disebabkan oleh Kanker adalah 9,6 juta kematian per-tahun.
Di Indonesia menurut catatan Globocan pada tahun 2020, kasus baru kanker sebanyak 396.314 kasus.
Dengan 234.511 orang diantarannya meninggal dunia.
Terkait penyakit kanker, perempuan merupakan kelompok dengan risiko tinggi terkena kanker.
Tercatat sebanyak 65.858 kasus perempuan terkena kanker payudara dan 36.633 kasus terkena kanker rahim.
Sedangkan untuk pada laki-laki paling banyak kanker paru 25.943 kasus, dan kanker kolorektal 21.764 kasus.
Momen Hari Kanker Sedunia 2023 ini dimaksudkan untuk menekan dan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker yang menunjukkan tren kenaikan.
Baca juga: Pasrah Didiagnosis Kanker Payudara, Nunung: Saya Yakin Tuhan Pasti Berikan yang Terbaik
Sejarah Hari Kanker Sedunia 2023
Melansir dari World Cancer Day, Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Untuk itu maka didirikan organisasi pengendalian kanker Internasional atau The Union for International Cancer Control (UICC) pada tahun 1993.
UICC merupakan masyarakat berbasis keanggotaan yang bekerja menuju pemberantasan kanker di seluruh dunia dan memajukan penelitian medis
Dengan didirikannya UICC, Hari Kanker Sedunia pertama dirayakan di Jenewa, Swiss pada tahun yang sama.
Hari Kanker Sedunia juga mendapat dukungan dari beberapa organisasi terkenal, perkumpulan kanker dan pusat pengobatan.
Pada tahun 4 februari 2000, Hari Kanker Sedunia diresmikan pada World Summit Against Cancer.
World Summit Against Cancer diadakan di Paris dan dihadiri oleh anggota organisasi kanker dan pemimpin pemerintahan terkemuka dari seluruh dunia.
Kemudian sebuah dokumen yang telah ditandatangani berjudul 'Piagam Paris Melawan Kanker' dan menampilkan 10 artikel.
Selain merilis 10 artikel terkait kanker, Piagam Paris juga berisi kesepakatan yang berisi 8 poin, yakni:
- Sangat tergugah oleh dampak kanker yang mendalam dan universal terhadap kehidupan manusia, penderitaan manusia, dan produktivitas bangsa-bangsa;
- Berkomitmen pada perawatan kemanusiaan dan kemitraan yang setara bagi para penderita kanker dalam upaya penanganannya;
- Mengantisipasi gelombang peningkatan insiden kanker yang meningkat dengan cepat di seluruh dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang;
- Mengakui perlunya inovasi yang lebih intensif di semua bidang penelitian, pencegahan, dan pelayanan kesehatan kanker;
- Percaya bahwa perawatan kesehatan yang berkualitas adalah hak asasi manusia;
- Mengaku bahwa saat ini perbaikan yang dapat dicapai dalam kelangsungan hidup kanker masih belum terealisasi.
Sebab, masih banyak penekanan yang tidak memadai pada pencegahan, pendanaan yang tidak memadai, dan akses yang tidak merata terhadap perawatan kanker yang berkualitas;
- Yakin bahwa nyawa dapat dan akan diselamatkan dengan meningkatkan akses ke teknologi yang ada;
- Berharap tidak kurang dari aliansi yang tak terkalahkan antara peneliti, tenaga kesehatan profesional, pasien, pemerintah, dan industri
Serta media untuk memerangi kanker dan sekutu terbesarnya, yaitu rasa takut, ketidaktahuan, dan rasa puas diri;
Dokumen tersebut menjelaskan komitmen global untuk meningkatkan fasilitasi dan kualitas hidup pasien kanker.
Tidak hanya itu, meneliti, mencegah dan mengobati kanker juga menjadi sorotan.
Pasal X piagam ini secara resmi mendeklarasikan Hari Kanker Sedunia yang akan diperingati setiap tanggal 4 Februari.
Baca juga: Nunung Didiagnosis Idap Kanker Payudara, Akui Ada Faktor Genetik: Bapak Ibu Kakakku Semua Kena
Cara memperingati Hari Kanker Sedunia 2023
Pada puncak peringatan Hari Kanker Sedunia 2023, terdapat beberapa cara untuk memeriahkannya.
Demi menekan tingginya angka pengidap kanker di Indonesia, Kementerian kesehatan telah berupaya untuk mengalokasikan anggaran pengobatan dan lainnya.
Serta secara khusus mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.01/V/89/2023 tentang Peringatan Hari Kanker Sedunia.
Dalam surat edaran tersebut memuat imbauan dan mengajak seluruh pihak terkait.
Baik Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan secara umum.
Untuk berpartisipasi aktif dalam peringatan Hari Kanker Sedunia 2023.
Adapun beberapa cara untuk memperingati Hari Kanker Sedunia 2023, sebagai berikut:
- Mengkampanyekan “Close the care gap”
- Bekerja sama dengan stakeholder dalam peningkatan penanggulangan kanker
- Melakukan deteksi dini kanker dan konseling
- Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil deteksi dini
- Memastikan tindak lanjut hasil deteksi dini kanker
- Melakukan pengobatan sesuai standar pada pasien kanker.
Berbagai acara dan kegiatan menarik juga bisa diikuti oleh masyarakat umum.
Seperti mendengarkan edukasi faktor risiko, promosi kesehatan, skrining, pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)