Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivis Lingkungan Hidup Desak Aturan Larangan Plastik Sekali Pakai di Lingkungan Sekolah

Aktivis lingkungan meminta Menteri Pendidikan Nabiel Makarim melarang penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan sekolah.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Aktivis Lingkungan Hidup Desak Aturan Larangan Plastik Sekali Pakai di Lingkungan Sekolah
Dokumentasi PKB
Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali menggelar diskusi 'Saatnya Bergerak' dengan tema "Saatnya Milenial Selamatkan Bumi", Senin (6/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali menggelar diskusi 'Saatnya Bergerak' dengan tema "Saatnya Milenial Selamatkan Bumi", Senin (6/2/2023). 

Diskusi tersebut dipandu Juru Bicara (Jubir) Milenial DPP PKB, Nada Fuady dan Mikhael Bunyamin Sinaga.

Dengan nara sumber aktivis pelajar di bidang lingkungan hidup, Aeshnina Azzahra Aqilani.

Menurut Nina sapaan akrab Aeshnina Azzahra Aqilani, penggunaan sampah plastik sekali pakai masih menjadi masalah besar di Indonesia.

Padahal, semua orang telah mengetahui dampak dari penggunaan sampah plastik sekali pakai.

"Namun, masih saja mereka mengganggap kantong plastik sekali pakai lebih simpel, lebih nyaman, dan tidak  mengandung racun. Padahal, itu beracun sekali. Sampah pelastik sekali pakai baru bisa dicerna tanah dalam waktu ratusan tahun. Belum lagi racun yang dikandung dapat menyebakkan masalah kesehatan bagi anak," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, kata Nina, ia dan teman-temannya selalu rutin mensosialisasikan bahaya plastik sekali pakai.

"Sosialisasi dimulai dari sekolah tempatnya belajar, lingkungan rumah, sampai lingkungan terbesar. Tentu dengan harapan masyarakat mengetahui bahaya plastik sekali pakai," tuturnya.

Nina mengatakan, ia dan teman-temannya juga telah membuat gerakan di media sosial (medsos) yang meminta Menteri Pendidikan Nabiel Makarim melarang penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan sekolah.

Baca juga: Daur Ulang Sampah Plastik Mika Dijadikan Roster

"Dan, itu berlaku di seluruh sekolah di Indonesia. Saya yakin dengan begitu, penggunaan sampah plastik sekali pakai akan berkurang," harapnya.

Nina berharap gerakannya bersama teman-teman mendapat dukungan luas dari masyarakat. Dengan begitu, menteri pendidikan akan mendukung gerakan tersebut.

"Dukungan masyarakat sangatlah penting," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas