Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Yeni, TKW Saksi Kunci Serial Killer Wowon Cs, Nyaris Tewas Dicekik Solihin Alias Duloh

Yeni, istri dari salah satu tersangka kasus serial killer atau pembunuhan berantai Wowon Cs, diketahui nyaris tewas dicekik Solihin alias Duloh.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Yeni, TKW Saksi Kunci Serial Killer Wowon Cs, Nyaris Tewas Dicekik Solihin Alias Duloh
(ISTIMEWA/Tangkap layar YouTube Kompas TV)
Wowon Erawan pelaku pembunuhan berantai di Cianjur hingga Bekasi. Wowon diketahui nyaris membunuh adik iparnya dengan cara di cekik oleh pelaku Solihin alias Duloh. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yeni, istri dari salah satu tersangka kasus serial killer atau pembunuhan berantai Wowon Cs, diketahui nyaris tewas dicekik Solihin alias Duloh.

Yeni merupakan salah satu target pembunuhan Wowon Cs karena mengetahui kejahatan komplotan penipu berkedok penggandaan kekayaan di Cianjur.

Saat ini Yeni berada di Mesir menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW).

Yeni menurut Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berangkat ke Mesir menjadi TKW secara ilegal.

Yeni merupakan saksi kunci dalam kasus serial killer Wowon Cs, karena dia pun nyaris menjadi korban.

Baca juga: Polisi Dalami Keterlibatan Istri Tersangka Dede dalam Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Tak hanya itu, Yeni pun diketahui ikut merekrut para TKW yang menjadi korban penipuan Wowon.

Yeni diketahui merupakan adik dari istri Wowon, Ai Maemunah.

Berita Rekomendasi

Sehingga, hubungan Wowon dan Ai Maemunah adalah adik ipar.

Asal-usul Komplotan Wowon Cs

Wowon merupakan otak di balik kasus penipuan dan pembunuhan berantai di wilayah Cianjur hingga Bekasi.

Wowon yang awalnya berprofesi sebagai pedagang pindang ikan mengambil jalan pintas dengan melakukan aksi penipuan berkedok ilmu supranatural sejak 2016.

Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Berantai Wowon cs, Polisi akan Mesir Minta Keterangan Saksi Kunci TKW Yeni

Dalam kasus ini diketahui ada tiga orang yang menjadi tersangka yakni Wowon Erawan alias Aki Banyu, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.

Wowon mengenal Duloh yang merupakan paman istrinya pada 2012.

Duloh sejak awal memang memiliki ketertarikan dengan ilmu-ilmu supranatural.

Ia dikenal bisa menyembuhkan orang sakit hingga kesurupan.

Mengetahui hal itu, Wowon pun memanfaatkan Duloh.

Baca juga: Sosok Filktif Aki Banyu yang Bikin Dede Solehudin Mau Membantu Wowon Menghabisi Nyawa Sembilan Orang

Wowon pada awal pertemuannya mengaku kepada Duloh memiliki ilmu supranatural.

Hal itulah yang membuat Duloh mau berguru hingga menjadi kaki tangan Wowon.

Sementara Dede yang bekerja serabutan dimanfaatkan Wowon untuk menjaring TKW yang akan dijadikan korban penipuan.

Dede biasanya mendapat jatah Rp 1 juta hingga Rp 2 juta dari setiap korban penipuan Wowon.

Komplotan tersebut diketahui mulai melancarkan aksi penipuan pada 2016.

Dede Solehudin yang meraup keuntungan dari aksi tipu-tipu Wowon pun bekerja sama dengan istrinya Yeni untuk merekrut para TKW.

Baca juga: Ini Suara Aki Banyu yang Dilakonkan Wowon si Serial Killer Tipu TKW

Belasan TKW pun menjadi korban penipuan Wowon.

Uang puluhan hingga ratusan juta pun dikuras Wowon Cs dari para korbannya.

Yeni dan Siti Fatimah Rekrut TKW Korban Wowon

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko Siti Fatimah dan Yeni ikut merekrut para TKW untuk jadi target penipuan Wowon Cs.

Ada sembilan TKW yang berhasil direkrut Yeni dan Siti, mereka adalah Farida, Aslem, Hanna, Entin, Hamidah, Evi, Yanti, Nene, Sulastini.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap dua saksi (Hana dan Aslem) diketahui bahwa untuk mayoritas korban diperkenalkan modus penggandaan uang ini dari Yeni dan Siti," kata Trunoyudo saat dihubungi, Kamis (26/1/2023).

Dengan ini, diketahui sudah ada tiga orang yang berperan merekrut para TKW.

Satu orang lainnya adalah istri ke-6 tersangka Wowon, Ai Maemunah.

Adapun trik yang digunakan oleh Wowon untuk menjaring para korbannya dengan cara menggandakan nominal uang yang dimasukan ke dalam amplop.

"Bahwa pada awalnya Wowon mempraktekkan modus penggandaan uang dengan menggunakan amplop. Di mana amplop yang dimasukkan uang oleh korban ditukar jumlah uangnya berkali lipat dari jumlah uang yang dimasukkan korban hingga kemudian korban percaya penggandaan uang tersebut," jelasnya

Wowon cs pun menggunakan sistem multi level marketing (MLM) dalam menjaring korban penipuan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan nantinya, dari korban penipuan yang percaya akal busuk Wowon cs ini akan mengajak korban lainnya untuk dikuras harta kekayaannya.

"Sistemnya seperti MLM, mereka ada downline (garis turunan), dari Siti misal mengajak temannnya lagi untuk menggadakan uangnya," ujar Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Para TKW yang tegiur janji Wowon mengirimkan uangnya kepada tersangka Dede Solehudin melalui transfer antar bank maupun wesel.

"Ada dua jenis melalui rekening maupun melalui western union sejenis wesel yang bisa diambil di kantor pos, di kantor pegadaian," katanya.

Belakangan nyawa para perekrut TKW tersebut diincar Wowon Cs.

Pada 2021 Wowon membunuh Siti Fatimah dan pada 2023 Wowon lantas menghabisi nyawa istrinya Ai Maemunah.

Dari ketiga perekrut tersebut, hanya Yeni yang saat ini masih hidup.

Yeni Nyaris Tewas Dicekik

Kombes Hengki Haryadi menjelaskan Yeni saat ini menjadi saksi kunci karena turut berperan merekrut para tenaga kerja wanita (TKW) untuk dijadikan korban penipuan Wowon Cs.

"Yeni ini yang merekrut TKW untuk mengirimkan dana, Yeni ini yang juga mengirimkan tidak sedikit kepada tersangka hasil perhitungannya sekitar Rp 200 juta," ungkap Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Minggu (5/2/2023).

Dikatakan Hengki, setiap korban TKW yang direkrut Yeni kerap mengirimkan uang melalui Dede sekitar Rp 4 sampai Rp 5 juta per bulannya.

Akan tetapi dalam kasus ini, Yeni disebut Hengki juga merupakan korban dari aksi keji yang dilakukan Wowon Cs selama ini.

Bahkan dijelaskannya, dalam beberapa kesempatan ke belakang Yeni dua kali menjadi target percobaan pembunuhan yang dilakukan Duloh.

Pertama, Yeni hendak dibunuh di Lampung.

Yeni saat itu berhasil selamat setelah melakukan perlawanan ketika hendak dicekik tersangka Duloh.

"Kedua, pernah dipanggil Duloh, sudah ditidurkan kemudian diikatkan ditarik tapi karena dia melawan jadi lolos," ucapnya.

Urutan pembunuhan Berantai Wowon Cs

Sukses menjalankan aksi penipuan hingga menjerat belasan korban TKW, lantas Wowon mulai melakukan aksi keji melakukan pembunuhan berantai atau serial killer.

Sejauh ini ada 9 orang yang menjadi korban serial killer Wowon Cs.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga pun mengungkap urutan kematian korban.

Korban yang pertama kali dibunuh adalah istri siri Wowon bernama Halimah pada 2016 lalu.

Selanjutnya, aksi sadis Wowon cs berlanjut pada 2021.

Di tahun itu, ada empat orang yang dibunuh Wowon Cs yakni Siti Fatimah, Noneng, Wiwin, dan Parida.

Kemudian pada 2022, kata Panjiyoga, Wowon Cs membunuh Bayu (2).

Bayu merupakan anak dari buah pernikahan Wowon dan Ai Maemunah.

Jasad Bayu dikuburkan di rumah Wowon kawasan Cianjur, Jawa Barat.

Aksi pembunuhan Wowon Cs berlanjut pada 2023.

Wowon bersama komplotannya membunuh tiga orang yang merupakan keluarga Wowon sendiri yakni istrinya, Ai Maemunah dan dua anak tirinya Ridwan Abdul Muiz dan M. Riswandi.

"Lalu korban pembunuhan yang di Bekasi 2023," katanya.

Polisi pun mengungkap korban penipuan Wowon CS berjumlah 11 orang.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan belasan orang tersebut semuanya merupakan tenaga kerja wanita (TKW).

"Ternyata hasil pemeriksaan kami, sementara ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Belasan orang itu, kata Hengki, termakan janji-janji dari tersangka Wowon yang mengaku bisa menggandakan kekayaan dengan cara supranatural sehingga mengirimkan sejumlah uangnya.

Uang tersebut dikirimkan ke tersangka M. Dede Solehudin untuk nantinya digunakan para tersangka.

"Pengirimannya ada dua jenis melalui rekening maupun melalui western union atau sejenis wesel yang bisa diambil dikantor pos, dikantor pegadaian, dan lain sebagainya," ucapnya.

Meski begitu, Hengki belum membeberkan secara detil identitas para TKW yang merupakan korban penipuan.

Sejauh ini, baru dua orang TKW yang diketahui identitasnya atas nama Siti dan Farida yang tewas karena dibunuh para tersangka akibat menagih janji Wowon cs.

"Ini akan kami inventarisir identifikasi berapa korban penipuan dari TKW yang ada diluar negeri ini," ungkapnya.

Kesebelas orang itu yakni Aslem, Hanna, Entin, Hamidah, Evi, Yanti, Nene, Sulastini.

Selanjutnya Siti Fatimah dan Parida yang tewas dibunuh oleh Wowon cs dalam kasus ini.

Kasus penipuan dan pembunuhan berantai Wowon Cs terungkap setelah ada peristiwa keracunan satu keluarga di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Dalam peristiwa tersebut korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas karena keracunan.

Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun dengan pestisida hingga racun tikus.

Sementara itu, seorang anak bernama Neng Ayu (5) selamat dari tindakan biadab Wowon Cs.

Sementara seorang pelaku bernama M Dede Solehudin yang ikut menenggak racun guna mengaburkan pembunuhan tersebut selamat karena kadar racun yang diminum sedikit.

Setelah terbongkar aksi jahat tersebut, polisi pun menangkap tiga tersangkanya yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.

Atas perbuatannya Wowon, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin kini mendekam di tahanan Polda Metro Jaya.

Para pelaku dijerat Pasal 380 KUHP tentang pembunuhan, juncto Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Mereka terancam pidana 20 tahun penjara, atau penjara seumur hidup atau pidana mati. (tribunnews.com/ abdi/ fahmi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas