Jokowi: Ekonomi Aceh Tahun 2022 Tumbuh Plus 4,21 Persen
Presiden Jokowi mengatakan, ekonomi Aceh di tahun 2022 tumbuh plus 4,21 persen. Ia menambahkan, hal tersebut patut disyukuri.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ekonomi Aceh di tahun 2022 tumbuh plus 4,21 persen.
Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutannya pada Penyerahan KUR 2023 dan Peluncuran Kartu Tani Digital, Jumat (10/02/2023), di Halaman PT Pupuk Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Utara.
"Kita juga patut bersyukur alhamdulillah di 2020 di Aceh ekonomi tumbuhnya minus, minusnya 0,37 (persen) dan tahun kemarin 2022 ekonomi Aceh sudah tumbuh plus 4,21 (persen),"
"Ini patut kita syukuri, jangan lupa bersyukur, jangan lupa nikmat yang diberikan Allah pada kita dari minus 0,3 (persen) menjadi plus 4,2 (persen). Sekali lagi ini patut kita syukuri," ujar Jokowi, (10/2/2023), diberitakan Tribunnews.com sebelumnya.
Peredaran uang di suatu daerah, lanjut Jokowi, menjadi salah satu faktor penentu pertumbuhan ekonomi.
"Saat dulu saya bekerja tahun '85, '86, '87, '88, semua ini hidup, ekonomi Aceh juga kelihatan gerakannya tapi karena gasnya habis tutup semua. Pabrik gede-gede tutup semua. Kalau tutup semua artinya apa? PHK semua. Kalau PHK semuanya artinya apa? Uang yang beredar di masyarakat ini jadi berkurang," tambah Jokowi.
Baca juga: VIDEO Jokowi Resmikan Pabrik Pupuk NPK di Aceh Utara: Pengaktifan Kembali PIM Sangatlah Penting
Dengan adanya penyediaan pembiayaan KUR tersebut, Provinsi Aceh dapat memperkuat dan mengembangan perekonomian.
"Ekonomi akan tumbuh kalau sebuah negara, atau sebuah provinsi, atau sebuah daerah itu peredaran uangnya makin banyak. Sehingga kalau tadi dijatah oleh Pak Dirut Rp3 triliun itu akan men-trigger, memperkuat, mengembangkan ekonomi di Aceh," ucapnya.
Jokowi menuturkan, Bank Syariah Indonesia menyediakan pembiayaan KUR sebesar Rp 14 triliun.
"Bank Syariah Indonesia, untuk seluruh tanah air menyediakan Rp14 triliun pembiayaannya, Rp14 triliun dibagi 38 provinsi yang kita miliki. Aceh sendiri dapat Rp3 triliun," ujarnya, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet RI.
Lebih lanjut, ia mengingatkan kepada seluruh penerima KUR untuk berhati-hati dalam menggunakan dan mengelola dana KUR yang diperoleh agar jangan sampai terjadi kredit macet.
"Ini saya titip pembiayaan itu harus betul-betul sangat disiplin dan harus setiap bulan kita siapkan untuk angsurannya," tegasnya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya pencatatan dalam kegiatan usaha, termasuk pengeluaran, pemasukan, dan keuntungan.
"Meskipun pakai buku sederhana tapi harus tercatat sehingga usaha kita itu kalau dilihat oleh Bank Syariah, ‘ini lho Pak Dirut, ini portofolio saya masa hanya diberi pembiayaan Rp50 juta harusnya ini Rp500 juta, Pak’," ujarnya.
(Tribunnews.com, Widya, Taufik Ismail)