Legislator Minta Masyarakat Cerdas Dalam Melakukan Transaksi Online
Anggota Komisi I DPR RI A. Rizki Sadig mengingatkan, bahwa cakupan digital yang luas tersebut dapat dijadikan hal yang bermanfaat ataupun sebagai medi
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam tiga tahun terakhir apalagi saat pandemi semuanya terkoneksi secara online, karena keterbatasan tersebut mengharuskan semua orang untuk memanfaatkan teknologi sebagai satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhan.
Anggota Komisi I DPR RI A. Rizki Sadig mengingatkan, bahwa cakupan digital yang luas tersebut dapat dijadikan hal yang bermanfaat ataupun sebagai media melakukan kejahatan.
“Kita harus paham bahwa digital memiliki cakupan yang begitu luas, kita tidak bisa membatasi siapapun yang ingin menggunakan digital, dimana kita bisa berinteraksi dengan semua jenis orang, baik orang yang betul-betul ingin mengembangkan dirinya maupun orang yang menggunakan digital untuk melakukan penipuan atau kejahatan yang merugikan orang lain," katanya Kamis (16/2/2023).
Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika, terdapat 115.756 kasus aduan penipuan terkait e-commerce dan penjualan online di media sosial hingga 2021.
Rizki Sadig dalam webinar juga berpesan kepada masyarakat, untuk menjadi masyarakat yang cerdas.
“Perkembangan digital tidak bisa kita hindari, karena segala sesuatu yang berhubungan dengan aspek dan aktivitas sosial sudah sangat bergantung dengan digital, sebab lebih efisien, murah, dan jangkauan lebih luas, mulailah dari diri kita sendiri untuk melakukan upaya-upaya kehati-hatian dan jadilah cerdas baik dalam melakukan transaksi online maupun berbagi informasi," ujarnya.
Denias Ismail sebagai narasumber dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator yang juga sebagai Public Figure mengatakan, penipuan-penipuan yang terus meningkat menjadikan pengguna digital harus lebih cerdas, lebih selektif, dan logis.
“Jangan sampai kita tergiur oleh promo-promo yang ternyata adalah modus-modus tertentu yang kita tidak tahu kedepannya seperti apa," ujarnya.
“Tips dalam melakukan transaksi online adalah dengan memastikan penjual atau jasa benar-benar aman dan terpercaya, cek testimoni sebelum kita membeli, jangan mudah tergiur promosi yang tidak masuk akal, serta pilihlah marketplace yang kredibel," imbuhnya.
Baca juga: Transaksi Online di Toko Kelontong Diklaim Tembus Rp 9,1 Triliun
Sementara itu, pegiat media sosial, Siti Maidina Herdiyanti menjelaskan, dengan kebutuhan yang tinggi tersebut mengubah lifestyle semua orang menjadi serba online, seperti berbelanja dan bertransaksi.
“Dengan transaksi online kita dapat lebih efisien tanpa harus datang langsung, selain itu juga transaksi-transaksi yang sudah kita lakukan akan tercatat pada M-banking atau E-Wallet yang kita gunakan, sehingga memudahkan kita untuk memantau keuangan kita," tandasnya.