Kondisi Kapolda Jambi Terkini, setelah 3 Hari Terjebak di Hutan Kerinci
Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto menjelaskan, sejauh ini Kapolda Jambi masih dengan kondisi sadar dan bisa berkomunikasi
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sudah tiga hari terjebak di dalam Hutan Tamiai, Kerinci, Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono belum berhasil dievakuasi.
Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto menjelaskan, sejauh ini Kapolda Jambi masih dengan kondisi sadar.
Pihaknya juga masih bisa diajak berkomunikasi.
Meskipun, Rusdi Hartono mengalami cidera dengan kondisi tangan bagian kanan patah tulang.
"Updatenya, pak kapolda masih sadar dan bisa berkomunikasi karena sudah ada tim medis di lokasi. Memang sejak awal Dirreskrimum yang ikut dalam rombongan penumpang helikopter yang mendarat darurat menjelaskan kondisi tangan pak Kapolda patah ya yang bagian kanan," kata Kombes Prianto, Selasa (21/2/2023) dikutip dari TribunJambi.com.
Sementara itu, penumpang helikopter lainnya juga dikabarkan selamat dan sadar.
Baca juga: Update Evakuasi Helikopter Mendarat Darurat di Kerinci: Kapolda Jambi Patah Tangan, Korban Lain Luka
Diketahui, proses evakuasi Kapolda Jambi dan rombongan kembali tertunda, karena kondisi cuaca yang berkabut.
Setidaknya, kata Kombes Prianto, sudah dua kali proses evakuasi tertunda
Ini karena jarak pandang yang sangat minim.
Dikabarkan, pada Selasa (21/2/2023) pukul 07:00 WIB, helikopter Baharkam Polri sudah terbang ke lokasi.
Namun, setelah tiba di lokasi, helikopter tersebut terpaksa harus kembali karena tidak memungkinkan untuk melakukan rappelling dan menurunkan sejumlah peralatan.
Sehingga, helikopter terpaksa harus kembali ke Posko Merangin, untuk mengisi avtur.
Pukul 09:00 WIB, upaya evakuasi kembali dilakukan, namun lagi-lagi kondisi cuaca menjadi kendala, dan proses evakuasi kembali tertunda.
"Jadi, upadate terbaru, pagi jam 7 sudah kita upayakan, namun gagal dan tadi pukul 9 masih dengan helikopter Baharkam Polri kita sudah upayakan tetapi cuaca tidak mendukung dan sangat gelap sehingga ditunda sementara," jelas Kombes Prianto.
Kombes Prianto menjelaskan, sampai saat ini pihaknya masih bisa berkomunikasi dengan Kapolda Jambi dan rombongan, serta personel yang telah siaga di lokasi sejak kemarin.
Baca juga: Polri Terjunkan Tim SAR Tambahan Demi Percepat Evakuasi Rombongan Kapolda Jambi Lewat Jalur Darat
Alami Cedera Tulang Punggung
Update terbaru, mengutip TribunJakarta.com, Kapolda Jambi mengalami patah dan cedera tulang punggung.
Kombes Prianto menjelaskan, informasi Kapolda Jambi mengalami patah tangan dan cedera tulang punggung itu didapat dari kru helikopter dan petugas yang berada di lapangan.
“Info terakhir dari tim keslap dan crew heli di lapangan, diperkirakan terdapat juga cedera (kemungkinan fraktur) pada tulang punggung Bapak Kapolda,” kata Kombes Mulia, Selasa (21/2/2023).
Untuk itu, tim SAR gabungan kemudian menurunkan papan panjang di lokasi mendaratnya helikopter tersebut.
Papan panjang tesebut akan digunakan untuk tulang belakang (scratcher long board spine) untuk proses evakuasi Kapolda Jambi.
“Sehingga diturunkan scratcher long board spine ke lokasi,” ujar Kombes Prianto.
Baca juga: Polri Terjunkan Tim SAR Tambahan Demi Percepat Evakuasi Rombongan Kapolda Jambi Lewat Jalur Darat
Bahan Makanan Berhasil Diberikan
Mengutip TribunJambi.com, Kapolres Merangin AKBP Dewa Arinata mengatakan, obat-obatan untuk Kapolda Jambi gagal diberikan.
"Adapun yang berhasil didrop oleh helikopter yaitu makanan," kata Kapolres Dewa.
Sebelumnya, evakuasi Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono dan rombongan akan dilakukan menggunakan empat helikopter dengan ketinggian 4000 Feet.
Baca juga: Kapolri Tambah Tim Evakuasi Rombongan Kapolda Jambi Melalui Darat Untuk Cari Rute Terdekat
‘’Evakuasi ditentukan dari ketinggian helikopter masuk menjemput korban, 5.000 Feet dan helikopter yang keluar membawa korban 4.000 Feet. Helikopter yang membawa korban itu, direncanakan landing di Bangko," kata Wakapolda Jambi Brigjen Pol Yudawan Roswinarso.
Yudawan mengatakan kemampuan masing-masing helikopter berbeda.
Untuk mempermudah proses evakuasi, tim SAR yang sudah tiba di lokasi sedang membersihkan pepohon di sekitar TKP.
"Saat ini, tim SAR yang sudah tiba di lokasi sedang membersihkan pepohon di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) agar dengan harapan Helikopter bisa rappling untuk proses evakuasi," jelas Yudawan.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJambi.com/Aryo Tondang/Solehan)(TribunJakarta.com/Abdul Qodir)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.