Warga Tuban Ini Tinggal di Tengah Makam, Pernah Kedatangan Tamu Misterius Lalu Menghilang
Edi Ronggo menempati sebuah rumah yang berada di kompleks makam Mbah Ronggo Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Ronggomulyo, Kabupaten Tuban.
Editor: Choirul Arifin
Kala itu kondisi rumah masih menggunakan material bambu dan status tanah milik kakaknya.
Dulu masih ada pagar pembatas berupa tembok makam lalu dirobohkan atas persetujuan pihak terkait sekitar tahun 1997, karena minimnya sirkulasi udara.
Kemudian pada 2002 tanah dibeli, tahun 2004 rumah diperbaiki dalam bentuk bangunan seperti sekarang.
Di rumah warna hijau tersebut, Edi kini tinggal bersama istri kedua Nikensari (57) dan ketiga anaknya Winda Kristiani (37), Dwi Selfi Indrawati (28) dan Bagus Pamungkas Dutaningadil (19).
Tak ada yang aneh atas tempat tinggalnya itu, satu keluarga sudah terbiasa tinggal di tengah makam.
Pemandangan melihat kuburan berjajar padat sudah bukan hal menyeramkan, baik ketika akan keluar rumah maupun kembali selalu melewati kuburan, bisa dilakukan pagi hingga malam hari.
Baca juga: Revolver Diduga Milik KKB Egianus Kogoya Disita Tapi Keberadaan Pilot Susi Air Masih Misterius
Sementara itu, beberapa hari yang lalu juga ada kejadian menggegerkan terkait makam di Blitar, Jawa Timur.
Kejadian langka dan membuat geger warga terjadi di Kelurahan Satreyan Kecamatan Kanigoro, Blitar.
Sebanyak 58 makam di pemakaman umum kelurahan itu dirusak orang tak dikenal.
Saat diketahui pada Kamis (16/2/2023) pagi, kondisinya porak-poranda karena batu bekas bangunan kijing itu hancur dan berserahkan di mana-mana.
Yang membuat geger, ditemukan surat di lokasi makam itu yang bertuliskan semacam peringatan dari orang yang diduga pelakunya.
"Maaf Pak juru kunci/Kamituwo awal kesepakatan makam/kuburan Glondong dilarang dikijing, hanya dua batu nusan saja...Camkan...! Dan, yang mengejutkan, surat itu ditanda tangani dengan nama Munkar dan Nakir.
Polisi sudah melakukan pengecekan ke lokasi dan membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Iya, kami sudah ke lokasi untuk mengeceknya dan memang benar. Cuma, yang perlu kami antisipasi jangan sampai menimbulkan dampak yang tak diinginkan," kata AKP Tri Wahyudi, Kapolsek Kanigoro.