Profil Lord Baden Powell, Bapak Pandu Dunia dan Pendiri Gerakan Pramuka
Profil Lord Baden Powell, Bapak Pandu Dunia dan pendiri Gerakan Pramuka. Hari Pramuka Sedunia bertepatan dengan hari lahir Baden Powell, 22 Februari.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Hari Pramuka Sedunia bertepatan dengan tanggal kelahiran Baden Powell, Bapak Kepanduan Dunia, pada 22 Februari.
Lord Robert Baden Powell lahir pada 22 Februari 1857 di London, Inggris.
Baden Powell meninggal dunia pada 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya.
Ia adalah anak ke-6 dari delapan putra di antara 10 bersaudara, dikutip dari Britannica.
Sebelum mendirikan gerakan pramuka, Lord Robert Baden Powell adalah seorang tentara dan penulis.
Baca juga: Mengenal Golongan dan Tingkatan Pramuka, Mulai Dari Siaga, Penggalang, Penegak Hingga Pandega
Ayahnya menjabat sebagai Profesor Geometri Savilian di Universitas Oxford dan meninggal ketika Baden Powell baru berusia tiga tahun.
Perkenalan pertamanya dengan keterampilan kepramukaan adalah menguntit dan memasak hewan di hutan dekat sekolahnya.
Ketika liburan sekolah, Baden Powell biasanya melakukan ekspedisi berperahu pesiar atau berkano bersama saudara-saudaranya.
Karier Militer
Baca juga: 10 Kata-kata Motivasi Robert Baden Powell untuk Peringati Hari Kepanduan Sedunia 2023
Baden Powell bertugas di Angkatan Darat Inggris dari tahun 1876 hingga 1910 di India dan Afrika.
Pada tahun 1899, selama Perang Boar II di Afrika Selatan, Baden Powell berhasil mempertahankan kota tersebut dalam Pengepungan Mafeking.
Saat bertugas di Perang Boer II, Robert Baden Powell menulis buku militer keenamnya, Aids To Scouting.
Aids To Scouting adalah manual pelatihan non-tipikal yang diisi dengan kisah-kisah intrik pribadi dan bahkan permainan, dikutip dari Amazon.
Tujuannya adalah untuk mendorong pengembangan keterampilan pengintaian ringan di dalam Angkatan Darat Inggris.
Saat memimpin pasukan di Perang Boer II, lebih dari 8.000 pasukan Boer mengelilingi dia dan pasukannya.
Meskipun kalah jumlah, garnisunnya bertahan dari pengepungan selama 217 hari, dikutip dari Boy Scouts of America.
Prestasi ini sebagian besar disebabkan oleh beberapa penipuan militer licik yang dilembagakan atas perintah Baden Powell sebagai komandan garnisun.
Alhasil, Baden Powell menjadi pahlawan nasional Inggris.
Sekembalinya ke Inggris, Baden Powell mengetahui bukunya, Aids to Scouting diterima dengan baik oleh berbagai tentara pada masanya, termasuk Angkatan Darat Prancis.
Buku itu menjadi buku terlaris dan digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.
Suatu hari, ia dijadwalkan bertemu dengan pendiri Boys' Brigade, Sir William Smith.
Sebelum pertemuan itu, Baden Powell lalu memutuskan untuk menulis ulang Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja.
Baca juga: Sejarah Hari Pramuka Sedunia 22 Februari Lengkap dengan Link Twibbon
Awal Berdirinya Gerakan Pramuka
Pada tahun 1907, Baden Powell mengadakan perkemahan di Pulau Brownsea untuk 22 anak laki-laki dari latar belakang sosial campuran, dikutip dari Boy Scouts of America.
Ia menguji beberapa idenya, yang kini dipandang sebagai awal dari gerakan Pramuka.
Buku “Scouting for Boys” kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam enam angsuran.
Anak laki-laki secara spontan membentuk pasukan Pramuka.
Kemudian, gerakan Pramuka secara tidak sengaja telah dimulai di Inggris dan berkembang hingga kancah internasional.
Meskipun dia dapat melanjutkan karir militernya, Baden Powell memutuskan untuk pensiun dari Angkatan Darat pada tahun 1910 atas nasihat Raja Edward VII.
Raja menyarankan agar Baden Powell dapat melayani Inggris dengan lebih baik dengan mempromosikan Kepanduan Pramuka.
Di bawah kepemimpinannya, Baden Powell membawa Pramuka kepada pemuda dunia dan gerakan Pramuka dunia pun tumbuh.
Pada akhir tahun 1910, ada lebih dari 100.000 Pramuka di Inggris.
Pada tahun 1922, ada lebih dari satu juta pramuka di 32 negara dan pada tahun 1939.
Kemudian, jumlah Pramuka mulai tumbuh hingga lebih dari 3,3 juta Pramuka di dunia.
Baden Powell kemudian dikenal sebagai "Kepala Pramuka Dunia" atau Bapak Kepanduan Dunia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Baden Powell