Google Doodle Hari Ini Mengenang Didi Kempot sebagai Godfather of Broken Hearts
Google Doodle hari ini tampilkan mengenang Didi Kempot sebagai "Godfather of Broken Hearts". Simak alasannya berikut ini.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Pada Google Doodle hari ini, Minggu (26/2/2023) tampak menampilkan sosok Didik Prasetyo atau dikenal dengan nama Didi Kempot.
Google Doodle tersebut ditampilkan untuk mengenang Didi Kempot sebagai seorang maestro lagu Jawa atau yang disebut musik campursari.
Selain sebagai penyanyi dan penulis lagu Jawa, Didi Kempot juga dijuluki sebagai "Godfather of Broken Hearts".
Pasalnya, lagu-lagu ciptaan Didi Kempot mengandung lirik romantis dan terdapat unsur yang menyayat hati.
Sepanjang kariernya, Didi Kempot telah menulis sebanyak lebih dari 700 lagu Jawa.
Oleh sebab itu, tak heran Didi Kempot mendapat julukan maestro musik campursari Jawa.
Baca juga: Keluarga Bakal Wujudkan Keinginan Mendiang Didi Kempot, Bikin Konser di GBK
Latar Belakang Didi Kempot
Didi Kempot lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada Desember 1996.
Ia lahir dari keluarga berdarah seni, ayah dan kakaknya seorang komedian, sementara ibunya ialah penyanyi tradisional Jawa.
Pada usia 18 tahun, Didi Kempot sempat membentuk band bersama teman-temannya.
Band tersebut bernama Kelompok Pengamen Trotoar.
Bersama band tersebut, Didi Kempot mulai mengamen dan mencari nafkah.
Selama lebih dari dua dekade, penyanyi kelas dunia ini tampil di jalanan Surakarta dan Jakarta.
Berkat Kelompok Pengamen Trotoar, ia mendapatkan nama belakangnya yang terkenal yakni 'Kempot'.
Baca juga: Tepat 2 Tahun Meninggalnya Didi Kempot, Yan Vellia Kenang Kepergian sang Suami: Hari Ambyar Sedunia
Perjalanan Karier Didi Kempot
Berawal dari kesederhanaan bersama band Kelompok Pengamen Trotoar, nama Didi Kempot mulai di kenal.
Meskipun dengan keterbatasan biaya, ia menulis dan membawakan beberapa lagunya yang paling terkenal yakni We Cen Ayu, Cidro, Moblong-Moblong hingga Podo Pintere.
Setelah seharian mengamen, Didi Kempot kerap begadang untuk merekam lagu-lagu ciptaannya di kaset kosong.
Meskipun kaset yang dikirimkannya ke studio rekaman tak pernah diterima, Didi Kempot terus berjuang untuk mimpinya.
Didi Kempot akhirnya mendapat terobosan besar pada 1989 dan menandatangani kontrak dengan label musik.
Single hit pertamanya yakni Cidro menjadi sangat populer di Belanda dan Suriname yang merupakan dua negara dengan diaspora Jawa yang besar.
Hal itu pula yang membuka jalan bagi musik campursari untuk menembus pasar mainstream.
Ketika Didi Kempot melakukan perjalanan ke Belanda untuk tampil pada 1993, dia terharu melihat para penggemar telah menghafal lirik lagunya.
Setelah itu, ia melanjutkan untuk merilis sepuluh album lagi di Belanda dan Suriname.
Dalam beberapa tahun terakhir, musik campursari Kempot mengalami kebangkitan popularitas di kalangan generasi muda.
Lagu-lagunya terus menyentuh hati orang-orang romantis yang putus asa di seluruh dunia.
Hingga pada 26 Februari 2020, Didi Kempot berhasil menerima Billboard Indonesia Lifetime Achievement Award atau penghargaan kategori seumur hidup.
Oleh sebab itulah, Didi Kempot ditampilkan pada Google Doodle hari ini, Minggu (26/2/2023).
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.