Survei IPS: Partai Baru Sulit Tembus Senayan
Fenomena semakin sulitnya partai baru memperoleh kepercayaan publik terekam dalam survei Indonesia Polling Stations (IPS).
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fenomena semakin sulitnya partai baru memperoleh kepercayaan publik terekam dalam survei Indonesia Polling Stations (IPS).
Dari sejumlah partai baru yang berhak tampil sebagai peserta Pemilu 2024 hanya Partai Gelora dan Partai Ummat yang mampu menembus elektabilitas 1 persen.
Namun demikian, hal ini masih jauh dari syarat minimal untuk masuk Parlemen sebesar 4 persen.
Peneliti Senior IPS Alfin Sugianto menjelaskan, mengacu pada tren perkembangan elektabilitas partai-partai baru hingga setahun jelang Pemilu 2024, tampak sulit bagi mereka untuk menembus Senayan.
“Hal yang sama juga terjadi pada partai-partai lama non parlemen. Partai-partai seperti PBB, Partai Hanura dan PSI tak kunjung mendapatkan kepercayaan publik untuk masuk DPR RI,” kata Alfin dalam konferensi pers IPS, Selasa (28/2/2023).
Berdasarkan hasil survei IPS, satu-satunya partai non-parlemen yang berpotensi besar menembus Senayan hanyalah Partai Perindo.
Dengan elektabilitas 4,9 persen Partai Perindo bukan hanya berpeluang menjadi penghuni Senayan namun juga berpotensi menjadi ancaman buat partai-partai Parlemen yang mulai kehilangan dukungan publik seperti PAN dan PPP.
Sementara itu, PDIP masih bertengger di posisi teratas dengan 22,1 persen. Posisi PDIP ini terus dibuntuti oleh Partai Gerindra. 15, 8 persen.
Kemudian berikut adalah daftar tingkat elektabilitas parpol versi IPS menyusul PDIP dan Gerindra:
Baca juga: Faktor Utama Masyarakat Pilih Parpol di Pemilu Lihat Kepedulian Partai Terhadap Persoalan Masyarakat
Partai Golkar 10,2 persen
Partai Demokrat 10,1 persen
Partai Nasdem 7,9 persen
PKB 7,6 persen
PKS 7,4 persen
Partai Perindo 4,9 persen
PAN 2,9 persen
PPP 1,9 persen
Partai Gelora 1,1 persen
Partai Ummat 1,1 persen
PSI 0,9 persen
PBB 0,4 persen
Partai lainnya 2,8 persen